kaya'nya denny ketularan dari gue. kena alergi, sehingga bersin bersin.
gue mengalami bersin (dan akhirnya pilek) kalo terjadi perubahan cuaca (dari dingin ke panas / dan dari panas ke dingin), kena debu, asep rokok, dan beberapa hal lain yang gue ga ngerti koq bisa bersin.
biasanya dari sekian hal yang udah gue tau bakalan bikin gue bersin, gue usahain gue hindarin, tapi masalahnya situasi kadang kadang gak mengijinkan. misalnya lagi ada acara, terus tiba tiba orang yang lumayan senior disitu, nyalain rokok deket gue, kalo gue tiba tiba menjauh entar disangka ga sopan.
atau misalnya, udah tau jakarta lagi dingin dengan ujan on-off belakangan ini, udah pasti aer kran khan dingin, ga mungkin gue tampung dulu trus gue masak biar anget, ribet amat.
ada sih obat penangkal. celestamine. tapi obat itu harus diminum nyaris tiap hari. [buat beberapa orang obat itu bisa diminum seminggu sekali atau pada saat merasa akan alergi]. karena bisa dibilang badan gue agak imune dengan obat obatan. sehingga dosis nya harus berlebih sedikit. lagian keseringan minum obat akan membuat penyakit dibadan jadi semakin imune.
dan selain itu, gue juga mengalami alergi dengan reaksi tubuh yang berbeda beda.
pernah mata gue merah muluk, periksa ke dokter mata, katanya iritasi karena alergi.
kulit yang tiba tiba lecet, periksa ke dokter kulit, dijawab juga karena alergi. wuh :(
makanya, kasian banget kalo ternyata alergi gue menurun ke denny. :(
dengan kemurahan hati dr. Arief, gue dan nyokap diperbolehkan masuk ruang operasi.
baru kali ini masuk ruang operasi, semenjak pintu luarnya gue udah harus pake baju, yang makenya kebalik. terus abis itu ganti baju dengan baju ijo yang sering di liat di tipitipi lah (seperti di serial E.R) dan pake sendal jepit khusus ruangan operasi.
dari awal gue udah diwantiwanti nyokap, kalo gue gak kuat ngeliat darah banyak, mendingan ga usah. gue raguragu, karena gue gak tau gue kuat apa engga. tapi terus dr. Arief meng-urge gue untuk ikut masuk ruangan operasi.
sampai di dalam, gue disuruh berdiri agak di pojok. sementara itu ran dipersiapkan di meja operasi,
dibius lokal di suntik disekitar tulang punggung.
hampir setengah jam, (ga tau deh -- kirakira) belum ada tanda tanda mulai, dan gue perhatiin dokter Arief dan dokter anastesi nya sibuk melirik ke alat pendeteksi detak jantung.
dokter anastesinya beberapa kali mencoba menenangkan ran, terus, dipanggillah gue untuk mendekat. terus gue coba nenangin ran. dan setelah beberapa saat, akhirnya detak jantungnya mulai normal. dan dimulailah operasi nya.
ada tiga dokter yang wajib hadir pada operasi sesar, yaitu dokter kandungan, dokter anastesi dan dokter anak. lalu dengan bidan serta beberapa orang suster
sekitaran 2.30-an, alhamdulillah, anak pertama kami lahir.
"langsung nangis ya, son," kata dr. Arief
setelah dibersihkan dan diberi label, terus gue melafalkan azan di kuping kanannya, dan iqamat di kuping kirinya.
kemudian dibawa oleh bidan yang ikut serta pada operasi tersebut untuk ditimbang dan diukur.
gue kembali ke ran, karena dokter ternyata melanjutkan untuk mengangkat miom.
beberapa lama kemudian, kedua miom berhasil diangkat.
buset, sebesar telor bebek.
dan kemudian ran dibersihkan, dan siap dipindahkan ke ruang pemulihan
ketika kehamilan ran kurang dari 30-an minggu (7.5 bulan-an), bayi di rahimnya ternyata belum juga kunjung berputar ke bawah. yaitu kepala menghadap ke arah rongga panggul. dokter Arief menyarankan, karena ini adalah anak pertama, jika memang ketika menjelang mendekati persalinan ternyata si bayi masih belum juga berada pada rongga panggul, maka ada baiknya di operasi sesar.
hal tersebut membuat kita agak down, apalagi ran berkeinginan melahirkan normal . tapi dokter masih menunggu hingga 2 minggu sebelum perkiraan lahir normal, jika bayi tidak juga pada posisi yang benar maka akan diputuskan untuk operasi sesar.
pada umur kandungan kira kira 32 minggu (8 bulanan), ketika periksa kehamilan, dr. Arief mendeteksi ada miom di perut ran. nah ditengarai miom ini lah penyebab bayi sukar berputar ke posisi kepala dibawah.
miom adalah semacam daging tumbuh / tumor yang jinak yang membesar seiring pembesaran rahim & bayi. ini terjadi karena miom juga ikut mendapat nutrisi yang di supply oleh ibu yang seharusnya untuk bayinya.
link : mengenal myoma
ketika minggu ke-34 (8.5 bulanan) ketika dilakukan USG 4 dimensi dideteksi miom nya ternyata ada 2 buah. bediameter 4.5cm dan 5cm.
namun yang agak membesarkan hati adalah, arah kepala bayi sekarang sudah berada dibawah dan sudah masuk rongga panggul.
minggu ke 35, ketika diperiksa, ternyata kepala bayi tidak berada di rongga panggul, tapi diluarnya. akhirnya benar benar diambil keputusan untuk dilakukan operasi sesar.