buat orang [kaya' gue] yang agak kurang heboh dalam berinteraksi dengan manusia membuat gue bersyukur dengan adanya teknologi internet.
gue bisa berkomunikasi bagaikan nyata secara virtual, misalnya dengan e-mail (mailing list), instant messenger, forum, blog.
teknologi-teknologi tersebut membuat gue bisa berinteraksi dengan manusia lain yang belum tentu bisa gue dapetin ketika hanya mengandalkan kemampuan gue berinteraksi dalam dunia nyata.

tentu saja jika hanya berada dalam lingkup maya aja, gak terlalu berguna dalam bersosialisasi, karena dalam dunia maya apapun bisa bertolak belakang.
lho? emangnya kalo di dunia nyata yang namanya manusia bisa lurus lurus aja antara omongan dan kelakuan?
ya enggak juga, tapi kalo di dunia maya, tanpa ada verifikasi nyata, bisa aja ngakunya ce ternyata co. bisa aja ngakunya umur 25 ternyata masih 40 tahun :D

karena itu, ketika dunia virtual tersebut dikonversi jadi pertemuan nyata, minimal beberapa hal bisa dipertegas,
misalnya "oo ternyata si entu cakep.", "oo si enoh pendiem beda kalo di ceting rame."
semuanya bisa diverifikasi secara kasat mata

kembali kemasalah interaksi.
ketika teknologi berupaya membantu manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain, minimal dalam lingkup virtual dulu, akan membuat rasa percaya diri, rasa dihargai timbul dalam diri orang terkait.

teknologi instan messenging yang disertai kemampuan buddy pounce  tentu membuat lebih akrab dari pada diem-dieman. walaupun ada efek sampingnya :D
dengan buddy pounce, orang yang kita pounce akan menerima pesan kita sesuai setingan pounce yang dipasang. tanpa perlu kita sendiri yang mengirim pesan tersebut.
dibandingkan dengan di dunia nyata, nggak semua orang khan bisa ber "hai , hai" ke SEMUA orang yang dia kenal (apalagi yang ga kenal).

masih belum nangkep?
sekarang coba posisikan kalo misalnya elo kenal [kenal muka doang, tau nama, gak pernah ngobrol] dengan seorang bos (bos bisa diganti dengan yang mungkin lebih menarik, misalnya selebriti).
buat elo yang [dalam hal [contoh] ini] mempunyai kemapuan berinteraksi yang gak heboh, tentu akan merasa minder, ataupun gak pede hanya untuk sekedar menyapa si bos / selebriti itu.
tapi apa jadinya jika pada suatu hari si bos / si selebriti tersebut tersenyum ke elo dan kemudian menyapa dengan ramah.
nah rasa pede elo pasti khan meningkat, dan bahkan bisa jadi percakapan atau ngobrol yang belum pernah terjadi sebelumnya.

ketika cerita tersebut dikembangkan, ooh .. ternyata asisten si bos / si selebriti yang ngebisikin dari belakang, "eh itu lho si [taro nama elo disini], dia hari ini ulang taun."
demi sekedar basa basi atau apapun yang menjadi latar belakang penyapaan tersebut, tetep hal itu berdampak positip khan buat elo.

nah sekarang coba gantikan asisten tersebut dengan sebuah perangkat misalnya henpon / pda yang dimaksimalkan penggunaannya dengan mengisikan tanggal ulangtaun kenalan.
disinilah teknologi memancing manusia untuk berinteraksi.

seperti yang terjadi beberapa hari lalu. pengelola parkiran motor di tempat client memasang sistem komputer dan kamera cctv.
pada sore hari gue akan pulang, setelah menyerahkan 'karcis parkir' gue dikejutkan oleh sapaan petugas parkir tersebut.
"selamat sore pak sonny, hati hati di jalan pak,"

:o gue pake helm ketutup, pake tutupan mulut, gue ga kenal dia, dan gue yakin dia ga kenal gue.
tapi dia menyapa.

oalah, teknologi,
kemungkinan besar, setelah men-scan karcis parkir berbarcode dari gue, komputer dihadapannya menampilkan nama yang terdaftar sebagai pemilik kendaraan bermotor berdasarkan plat nomer,
lalu direlasikan dengan data pegawai di kantor tersebut.
setelah cocok bahwa nama gue muncul sebagai pemilik/pendaftar kendaraan bermotor ini dan juga gue terdaftar sebagai pegawai di kantor tersebut, dengan tidak ragu, petugas tersebut langsung menyapa. dan proses dari mulai mengasih karcis, men-scan karcis, tidak lebih dari 1 menit.

walaupun begitu, gue tetep terkesan.
karena dalam praktek, ada pendaftar yang berbeda nama dengan nama pemilik kendaraan. kalau hanya sekedar menampilkan data pemilik motor, atau data pendaftar motor, bisa jadi ada kesalahan identifikasi,
tapi tetep salut sama pak petugas nya deh :) dan juga atas teknologi nya

note: maya, dunia maya, virtual, dunia virtual dipergunakan saling berganti dengan maksud dan arti yang sama.

 

cukup kaget juga ngeliat list yang dibuat obsolete skills, situs yang mendedikasikan untuk me listing hal hal apa aja yang pada saat ini udah kuno, obsolete, gak trend lagi. salah satunya adalah GSM dan GPRS.
padahal baru aja pagi ini gue baca tulisan deny menuliskan betapa 'beruntungnya' masih bisa konek GPRS karena 3G koneksinya sudah [bakal] tidak available.

obsolete skills juga mencantumkan : memfokuskan kamera udah gak jaman.. heheh,. iya ya.. jaman sekarang kamera udah auto focus,  bahkan yang model SLR pun begitu. udah gak perlu memfokuskan dengan meratakan garis dilensa (buat yang pernah make kamera manual jaman dulu, mungkin ngerti maksud gue ini)

untung lah penggunaan DOS gak dicantumin, soalnya gue baru nulis soal menggunakan DOS prompt untuk membuat list file tadi pagi :D

disitu juga dicantumin : penggunaan transmisi manual, didiet pasti akan tertawa puas soal ini.
tapi untuk hal ini masih bisa dikesampingkan untuk penggunaan indonesia, karena mobil mobil masih banyak yang di produksi dengan transmisi manual. berbeda dengan amerika yang memang nyaris semua mobil produksi tahun belakangan semuanya udah otomatis. ini gue simpulkan dari berita nbc yang menceritakan seorang anak remaja tanggung berusaha mencuri sebuah mobil, tapi gagal, karena dia gak bisa menjalankan mobil tersebut karena bertransmisi manual! :D

dan masih banyak lagi, yang bikin elo bermemori pernah melakukannya, dan sekarang udah ga lagi :D atau bahkan udah lupa bagaimana caranya :D

via boing boing

 
6
Feb
2008
13:27

contacts mobilesemenjak adanya henpon, orang sekarang lebih mudah mencatat nomer telepon family, rekan, sejawat di telpon selulernya dari pada di notebook, atau agenda.
jaman ponsel baru keluar, data (field) yang bisa disimpan paling hanya first name, last name, phone number. tapi dengan kemajuan teknologi data yang diinputkan bisa bermacammacam. mulai dari address, company, other phone, work phone, e-mail, website, birthday, dan lainlain.

tapi dari sebagian besar orang yang gue kenal, phonebook mereka itu hanya dua field yang keisi, nama -- dan itu juga di firstname field, dan nomer telponnya -- biasanya masuk ke mobiel phone field. sisanya gak kepake.

yang seru adalah ketika contacts tersebut mempunyai lebih dari satu nomer telpon.
contoh, nama rekan tersebut andri sumanegara, trus disimpan di phonebook,

first name : andri
last name : ___
mobile phone : 081319345093
other phone : ___
home phone : ___
e-mail : ___

lalu pada suatu waktu andri tersebut meng-sms dengan nomer 081693203412, lalu serta merta ditambahkan di phonebook

first name : andri mentari
last name : __
mobile phone : 081693203412
home phone : __
e-mail : __

waktu berlalu, terus mendapat ada temen sma ketemuan pas reuni. namanya andri jayaprama. disimpan di phonebook;

first name : andri sma
last name : __
mobile phone : 02192531235
home phone : __
e-mail : __

dan andri jayaprama juga ngasiin nomer telpon rumahnya;

first name : andri rumah
last name : __
mobile phone : 021 4501235
home phone : __
e-mail : __

lihatlah, betapa borosnya penggunaan phonebook tersebut.
belum lagi nanti akan kebingungan mengidentifikasi ketika nama andri muncul di layar mobile phone menandakan ada telpon masuk.
atau pada saat mau menelpon andri, kebingungan yang mana nih andri nya.

belum lagi istilah penghormatan yang diberikan, misalnya pak, bu, mas, mba, mb yang kemudian rancu dengan penggunaan bapak, ibu.

first name : bapak suparna
last name : __
mobile phone : 0819 4472146
home phone : __
e-mail : __

dan ketika scroll kebawah lagi, ada contacts

first name : pak suparna
last name : __
mobile phone : 08194472146
home phone : __
e-mail : __

hal yang bisa terjadi karena bisa aja nggak inget kalo pernah nyimpen contacts nya suparna tersebut sebelumnya.

gue bisa dibillang contacts addict. gue mulai mengkoleksi contacts dari jaman gue sma. gue simpen di microsoft outlook. ketika kemudian gue punya mobile phone yang bisa integrasi / syncronize dengan telpon gue. dengan bahagia gue export contacts tersebut ke henpon. (tentu saja yang mempunyai mobile phone/home phone aja).

contacts kepunyaan gue harus dalam bentuk nama lengkap, bukan nama pendek, lastname field selalu terisi jika contacts tersebut lebih dari satu kata. yang kemudian akhirnya memaksa gue untuk bisa mengingat lastname orang, ketika gue mau nge-dial atau nge-sms. soalnya henpon gue ngurut contacts nya berdasarkan lastname

cuma gue pernah kena batu nya ketika gue mendapat kenalan yang namanya sama. mohammad iqbal, 2 orang, dan m iqbal 1 orang. :D
akhirnya gue menggunakan custom field yang tersedia, untuk kemudian gue isiin nickname masing masing, ikez, balqi, hiddenhatehehe :P


 

Komentator

  • Bidadari Rika:  hai, ika salam kenal, ane belum punya instalgram. jadi belum[~~]
  • Rika:  Ih lucu yaaa instagram nya Pitra... dulu [~~]
  • nita:  sangat inspiratif :D umroh in ramadhan [~~]
  • nita:  semoga cepet pulih ya paket haji plus [~~]
  • nita:  semoga cepet pulih ya http://paketumrohhaji.com/ [~~]
  • Natalia:  Semoga cepat pulihnya... Fisioterapi itu memang harus rajin dijalanin ya...[~~]
  • Objek Wisata Di Bandung:  Yang namanya buah sepertinya enak tuh gan. Apalagi buah-buahn yang[~~]

Links

TagCloud