seberapa profesional, elo atau manajemen perusahan tempat loe bekerja bertindak?
tentu saja gue gak ngomongin bahwa elo dateng soal ke kantor terus kemudian buka e-mail [baca: milis], bales bales e-mail, forward junk mail [misalnya nge-e-mail-in PDF-an quotes chinca lawra], atau bikin postingan [seperti yang gue lakukan saat ini] dan kemudian baru kerja jam 11.
engga.
gue pengen tau tindakan apa yang loe lakukan ke perusahaan tempat elo bekerja dan / atau sebaliknya, ketika elo menyatakan bahwa elo berniat tidak tergabung lagi dengan perusahaan, alias resign.
untuk resign, gampang gampang susah. tergantung situasi perusahaan, posisi elo, dan hal hal non-teknis
dibeberapa perusahaan yang ga punya regulasi [yang jelas], gue temui kadang kadang lebih gampang untuk resign dari pada diperusahaan yang [sok] punya aturan perusahaan.
beberapa perusahaan menekankan one month notice, ada pulak yang menekankan harus ada pengganti [selevel], ada yang ga peduli, ada yang nahan nahan. setiap perusahaan mempunyai kepentingan yang berbeda terhadap karyawannya
ketika pertama kali gue mengajukan resign -- di tempat gue pertama kali kerja -- yang ada, guenya degdegan, maju mundur, intap intip si boss situasi mood nya gimana
terus ketika ngadep, akhirnya keringet dingin kaya' ngucur, walopun kenyataanya engga,.
gue ajukan bahwa gue mau mengundurkan diri untuk alasan kuliah lagi di bandung.
boss gue, ternyata ga ngijinin begitu aja. gue dikasih kesempatan untuk bekerja remote dari bandung untuk tiap sabtu/minggu gue singkronisasi dengan kantor di jakarta
"ya udah kalo ga boleh resign," pikir gue, "yang penting gue bisa kuliah."
ternyata 2 atau 3 bulan bolak balik jakarta-bandung, kerjaan jadi kececer, komunikasi gak lancar soalnya henpon belum jaman, masih pager dan pulak tempat kost gue gak boleh terima telpon, akhirnya karena ga puas dengan hasil kerja gue, bisa dibilang gue dipecat. :D.
pekerjaan kedua gue bisa dibilang bukan pegawai yang tetap. gue bekerja kalo 'dipanggil' aja.
dan gue juga gak inget apakah gue resign, atau apakah gue engga' 'dipanggil panggil' lagi :D
pekerjaan ketiga gue, di sebuah perusahaan berbentuk CV, isinya cuma 4 orang.
gue resign dengan berat hati, pertama karena udah lumayan enak sama 3 orang lainnya dalam hal bekerja
gue dikasih kemudahan jam kerja, dan boss-bersama nya [2 dari 3 orang itu berposisi sebagai pimpinan slash marketing] juga lumayan royal. gue resign tanpa one month notice -- hanya dalam hitungan 2 hari doang.
soalnya perusahan berikutnya hanya ngasi waktu gue seminggu untuk pindah. yang dikemudian hari gue tau ini adalah trik menyebalkan yang dipake untuk maksa orang.
dengan rela boss gue tersebut melepas gue. dan yang bikin gue guilty dikemudian haripun gue ga bisa dateng ke acara pernikahan salah satu dari boss gue itu
perusahaan berikutnya, gue resign karena -- kontrak gue gak diperpanjang, kecuali gue di sub-kontrakkan ke tempat lain -- option yang akhirnya gue ambil. dan setelah 3 bulanan di sub-kontrakkan tiba tiba ada tawaran untuk menjadi salah satu start-up wannabe PT.
ketika gue ajukan resign, gue diimingi dengan tambahan gaji dan menjadi pegawai tetap, tapi gue tolak karena gue udah ngiler jadi start-up
ternyata start-up hanya satu cara memikat orang disertai pulak yang pada kenyataannya gue gak bisa keep-up dengan harapan boss
itulah dimana gue mengajukan resign dalam itungan 0 hari. gue bilang gue resign dan besok udah gak masuk.
udah gitu gue berharap mendapat gaji 1/2 karena gue berenti di tengah bulan, dan tidak terjadi.
ketika gue ngontak bagian yang sering ngasi gaji, dipastikan boss gue itu sama sekali ga berminat ngebayar gaji terakhir gue, walopun setengah.
pengen rasanya ngelabrak ke kantor itu, tapi gue gak berani, selain takut ditangkep polisi kalo gue macem macem misalnya mecahin kaca kantor pake korsi.
perusahaan berikutnya, adalah sebuah perusahaan start-up, tapi kali ini gue sama sekali ga ambil bagian, gue cuma pegawai.
ketika gue resign, boss nya bilang, "ya kaya'nya emang tinggal waktu untuk kamu resign son"
trus dalam waktu 2 1/2 minggu gue udah berpindah kerja
dari sekian banyak, emang cuma satu kali gue mengalami hal buruk diperlakukan ex-boss setelah gue keluar dari perusahaannya. tapi itu membekas banget sama gue, sehingga kalopun misalnya gue ketemu sama tu boss pengen rasanya mamerin bahwa gue ga salah keluar dari kantor dia.
dan dari sekian banyak, gue gak pernah one month notice, semua serba dadakdadakan karena tekanan (baca: trik) dari perusahaan berikut yang meminta untuk cepat bergabung.
dan dari sekian banyak, cuma satu kali yang nahan supaya gue ga resign
Bangun tidur langsung ngambil ponsel, ngga nyadar kepencet hapus semua kontak. Yaiks! Semua kontak gue ilang dlm sekejap. Hiks...hiks...
begitu lah yang diposting annmolly di kronologger.
hal tersebut pernah kejadian sama gusnar, ketika itu gue masih di bandung.
gusnar baru bangun tidur, terus langsung duduk di depan komputer, trus ceklak ceklik mouse, dan whalla! harddisknya terformat. bayangkan susahnya nasib karena di dalam harddisk nya tersimpan thesis yang sedang dikerjakan adeknya, skripsinya dia, dan file file penting lainnya.
tampaknya sangat berbahaya bagi seseorang yang baru bangun tidur untuk melakukan aktifitas langsung. dalam contoh terkait adalah dengan perangkat elektronik. tapi gue rasa gak menutup kemungkinan untuk hal hal lain.
yang jadi pertanyaan gue adalah, banyak pekerjaan yang terkait dengan orang yang bangun tidur, terutama agak mendadak [di]bangun[kan], seperti penjaga malam, satpam, supir, dokter jaga [ugd]. apakah mereka mempunyai kelemahan tersebut ya?.
jika iya, bagaimana nasib client/customer/majikan/pasien yang di handle sesaat setelah dia bangun?
karena gue gak dapet data/laporan tentang hal tersebut, jadi gue simpulkan aja, mereka tampaknya baik baik saja.
nah kalo gitu, accident yang terjadi pada saat aktifitas yang dilakukan seseoran sesaat setelah dia bangun itu hanya terjadi pada segelintir orang, dan tampaknya intermitent.
dalam sepanjang ingetan gue, kaya'nya gue belum pernah melakukan hal berbahaya setelah sesaat gue bangun, selain gue pernah kebingungan apakah ini bangun pagi apa bangun sore? :D
berhubung rambut udah jigrak ga keruan, akhirnya nyolong waktu sebentar hari minggu untuk cukur.
di tempat tukang cukur tersebut, ketika akan masuk kedalam, eh ada orang yang dateng agak duluan dari gue keluar lagi, "ngantri", gitu katanya.
ternyata sudah ada 1 orang yang menunggu. dan 1 orang sedang digarap sama tukang cukurnya.
setelah agak ragu sebentar, gue tetep nunggu. ternyata si orang yang sedang digarap tersebut udah 20 menitan belom beres juga. gue udah mikir mau pindah ke tukang cukur laennya yang deket deket situ juga.
tapi akhirnya gue cancel niat tersebut, karena belum tentu juga di tukang cukur atu lagi itu gue bisa langsung tanpa ngantri, dan kedua, di tukang cukur yang ini dapet extra pijit kepala ;) sementara yang sebelah sono engga.
stelah nunggu 20 menitan kemudian, giliran gue lah yang dicukur,
"potong ½ senti pak, dan gak pake di kerik ya", pesen gue.
yup, semenjak gak bisa diapa-apain lagi nih rambut, akhirnya sejak beberapa bulan lalu gue mutusin untuk memilih potongan super pendek. dan gue agak phobia sama AIDS yang masih belom jelas apakah bisa tertular lewat pisau cukur, jadi minta gak pake pisau kerik nya tukang cukur itu.
selagi dicukur, gue melirik ke tempelan yang ada di meja depan gue: dewasa 7000,
anak anak 6000.
hah :o ! naek toh harganya, apa karena mau lebaran doang?.. soalnya sebulan lalu masih 6000 untuk dewasa.
jadi inget, beberapa taun lalu potong rambut disini masih 3000-an ;). jaman berubah, kebutuhan pokok harganya melonjak. jasa tukang cukur pun naek.
walopun kalo ditilik, mereka khan cuma gitu gitu doang, memotong rambut. gak ada hal lain selain itu (ok lah, ada extra pijit kepala).
yah mungkin kalo yang di bawah pohon rindang mungkin masih murah kali ya, di daerah sekitar gue kaya'nya emang dari dulu ga ada tukang cukur bawah pohon. ada juga tukang cukur keliling (tapi sekarang pun udah ga ada).
di jalan kidang pinanjung, bandung, masih ada ga ya? para tukang cukur bawah pohon itu :) mereka menaikkan harga jasa potong rambut mereka juga ga ya?