hari ini gue pake kemeja biru. dan dengan egoisnya mengharapkan pria lain tidak menggunakan warna yang sama dengan warna yang gue pake ini.
sayangnya,warna biru bisa dibilang warna pasaran, warna primer, warna netral untuk dipake kekantor. jadi dengan susah payah gue harus mengakui bahwa bukan gue yang ikut tren, dan juga bukan mereka yang ikut tren. tapi warna biru ini emang wajar dipake.
entah kenapa, gue gak kepengen baju yang gue pake (terutama warna yang sama) dipake pula oleh orang lain.
jadi ketika gue berpapasan dengan orang lain yang mengenakan warna sama dengan kemeja gue, mau ga mau mata gue akan mengerenyit sedikit sekadar pelepasan rasa ketidak senangan ada orang yang menggunakan warna sama.
yang bikin jengkel, adalah ketika gue menggunakan corak dan warna yang gue rasa jarang dipake oleh cowok.
gue punya kemeja oranye terang. dan ketika gue mengenakannya, ada lebih dari 3 orang pulak yang make. padahal oranye bukan warna yang pasaran untuk warna cowok!.
huh!
silahkan periksa di betul-betul berita bohong
related link : Dilarang Memakai Handphone dalam Pesawat Terbang
related post : sinetron indonesia dan pembodohan
related post : say my name
di salah satu scene along came polly ada dialog : "On average, only one out of every six people wash their hands when they go to the bathroom."
too bad, kaya'nya memang begitu yang gue perhatiin
misalnya,
pas lagi jalan jalan di mobil mewahnya, eh kaya'nya kalo jalanan di cet merah enak nih diliat, langsung aja bikin peraturan, "semua warga diharuskan mencat jalanan jadi merah"
pas lagi jalan dengan dikawal patroli bermotor supaya jalannya lancar, ngeliat ada motor yang bersliweran di seberang jalan, langsung aja bikin peraturan, "motor ga boleh seliweran, harus lewat kiri"
pas udah berapa meter jalan, ngeliat ada jalanan beton, langsung kepikiran ngeganti peraturan tentang ngecat jalanan, yang tadinya warna merah, disuruh ganti jadi warna beton.
seru banged deh kalo bikin peraturannya sesuai mood, nggak berdasarkan pertimbangan yang disertai riset menyeluruh,
atau jika merubah suatu peraturan tanpa melalui evaluasi mendalam terhadap hasil dari peraturan lama.
"Saya lihat sendiri masih ada pengendara mobil yang berpenumpang 1-2 orang pada jam-jam three in one. Padahal di tempat itu, saya jelas-jelas melihat ada polisi. Harusnya polisi bisa menindak tegas. Kalau perlu mobil tersebut diderek," ketus Sutiyoso.hehe mengenai tumpang tindih,
kebijakan 3 in 1 akan dievaluasilalu
Sutiyoso yang mengakhiri masa tugasnya tahun 2007 ini bakal menerapkan ERP karena 3 in 1 dianggap tidak efektif. Sanksi bagi pengguna jalan yang melanggar, dinilainya, sangat lemah.
Kado Tahun Baru Warga Jakarta: Lewat Jalan Sudirman Bayar!jelas aja lemah, wong 'hasilnya' masuk kantong
Jaga Jarak, Artinya MerapatlahLemahnya kordinasi antara aparat Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, juga menjadi persoalan yang harus dipecahkan. Pasalnya, tidak ada kejelasan mengenai kewenangan di antara dua instansi tersebut terkait penindakan pelanggaran. "Ada tumpang tindih dalam hal penindakan. Pernah petugas dishub menangkap pelaku pelanggaran, tapi oleh polisi dilepas. Hal-hal kayak gini kan harus dijernihkan," ujarnya.
3 in 1 Tak Efektif: Disiapkan Jalur Komersial
via nindya:absurdity of absurds
sekarang, yang bikin peraturan tapi gak tau kalo ada peraturan sebelumnya yang bertentangan.
misalnya : tentang penyalaan lampu motor disiang hari, padahal ada peraturan sebelumnya yang melarang penyalaan lampu kendaraan beroda dua di siang hari.
info via : jak-tv, sayangnya gue gak dapet quote nyatrus,
masa' cuma gara gara dibombardis sms [via nofie iman:Aa’ Gym, Poligami, dan Islam], presiden memanggil menteri terkait untuk merevisi undang undang perkawinan.