hari senin kemaren, akhirnya gue bener-bener menuntaskan membaca buku rectoverso. buku rectoverso ini terdiri dari 11 cerpen yang merupakan belahan hibrida dari 11 lagu bertajuk rectoverso juga.
tiap cerita didalam buku rectoverso ini berdiri sendiri, tapi mempunyai tema yang sama, seperti yang dibilang dee tadi malam di drive'n'jive hardrockfm, bahwa rectoverso ini seperti curhat, curhat yang panjang.
ketika gue membaca satu cerita, gue dengan mudah menikmati awal, jalan cerita, plotnya, tapi.. yang menyebalkan adalah ketika menjelang akhir cerita, banyak dari cerita tersebut yang gue ga bisa mengerti.
mungkin ini adalah konsekuensi gue yang punya otak pendek :D. atau, .. otak gue malas bekerja ketika sudah harus merangkum cerita tersebut untuk gue cerna. atau, gue males mencernanya karena akhir cerita yang ga sesuai dengan yang gue inginkan.
sebenernya bukan cerita dalam rectoverso aja, gue mengalamin hal ini. di kumpulan cerpen filosofi kopi pun gue mengalami hal yang sama :D, yaitu kesusahan mengerti ending dari cerita yang dipaparkan dee
hehe :P, pada intinya, walaupun gue gak akan dengan mudah, atau bahkan kadang pun ga mengerti endingnya. tapi cara berutur dee itu sangat ..sangat menyenangkan.
gue seakan takjub sekali, koq bisa menceritakan dari sudut pandang yang berbeda, padahal tema nya ya mungkin sesuatu yang biasa.
banyak orang yang mempertanyakan kejeniusan dewi lestari dalam menulis, tapi tentu semua orang punya pendapat dan level ekspektasi tertentu. dan karya dewi lestari, baik buku maupun lagunya udah lebih dari ekspektasi gue