semenjak kehadiran denny, gue selalu regular terbangun tengah malam dan dinihari untuk mempersiapkan dan memberikan susu formula buat dia.
nah ketika terjaga di tengah malam tersebut, gue selalu mendengar bunyi buyian regular.
bunyian tersebut antara lain bunyi dipukulnya tiang listrik oleh hansip yang ronda.
bunyi pukulan besi tiap jam menunjukkan o'clock.
lalu bunyian berikutnya adalah bunyi tereakan penjual makanan.
yang jadi pemikiran gue bukan tereakannya yang di fales-fals-in, tapi siapa customer nya? siapa pembeli makanan mereka ditengah malam dan dinihari?.
tukang sate, tukang nasi / mie goreng, tukang kue putu, dulu bahkan ada tukang sekoteng. segitunya mereka jualan dari sore menjelang malam, sampe entah selesai jam berapa..
apakah pembelinya banyak? apakah semakin malam semakin banyak?.
kalo mereka jualan di arena gaul macam sekitaran senayan, atau jakarta selatan sana mungkin gue masih gak heran. lagian didaerah sana juga ada penjual penjual lainnya seperti [seperti yang dibilang emha ainun nadjib] penjual daging satu ons.
lha, ini di daerah kampung gue, yang orangnya pada tidur.
salut juga ya, gue mah kalo suruh jualan tengah malem, yang ada mah ketakutan, sepi gitu lhoh!