buat seorang fan, adalah kebahagiaan tidak terkira ketika bisa bertemu dengan idolanya. dan lebih bahagia lagi ketika idolanya ternyata aware akan keberadaan si fan ini.
gue pernah jadi fan seorang penyanyi yang kemudian gue berujung antipati hanya karena masalah sepele, manajemennya gue anggap menghiraukan gue ketika gue mencoba sounding mengenai hal yang sedang ‘diperlukan’ si artis/manajemennya.
apalagi ketika ‘dijadikan’ berita, seolah-olah gue yang salah.
sejak itu gak pernah gue mengidolakan seseorang secara mendalam.
jadi, ketika gue menyukai karya dari seseorang, gue hanya cukup berusaha memiliki karyanya, tanpa coba terlalu berinteraksi dengan artis. cukuplah hanya menjadi ghost fan aja.
penah ketika ada seseorang public figure yang punya kedekatan historis*) dengan gue menyampaikan bahwa dia mencantumkan nama gue di bukunya, gue sudah cukup tersanjung tanpa tahu benar atau tidaknya nama gue ada terpampang di buku itu.
pernah juga ada juga seorang ayam, #eh, artist nerd geek anak IT kartunis bepernampilan ayam yang membuat buku, tanpa bilang-bilang mencantumkan akun gue di dalam bukunya. itu malah bikin gue pengen nuntut royalti, #eh, cukup senyam senyum jemawa (ke diri sendiri),
salah satu hal lain yang membuat gue berfikir ulang untuk mencoba berinteraksi dengan idola adalah: gue akan menyia-nyiakan kesempatan langka tersebut, jadi nge-blank , atau jadi speechless, dan hal-hal lain yang tidak produktif yang akhirnya gue sesali.
https://www.instagram.com/p/BhVNPVFAWXk/?taken-by=snydez
jadi, sebisa mungkin gue akan jadi low profile die hard fan untuk orang-orang yang karyanya gue suka. hlh!
*) kenal dan tau (virtually) semenjak lama, jauh sebelum orang tersebut terkenal