Perjalanan gue dan keluarga ke subang bisa dibilang perjalanan gue yang pertama semenjak 4 tahun terakhir ini nyupir keluar jabodetabek. Alhamdulillahnya gue gak merasa capek dan kelelahan, mengingat gue udah jarang nyupir keluar kota dimana struktur jalan dan jenis kendaraan yang berbeda dengan dalam kota.
mobil yang gue supirin ini adalah hyundai trajet yang dikasih pinjam sama kakak ipar, maklum, rombongan yang dibawa lumayan banyak, plus ada beberapa anak batita yang butuh kenyamanan.
perjalanan dari subang, sebenernya ga pengen jauh, tapi berhubung lokasi taman stawberry yang deket-deket situ lagi tutup direnovasi, akhirnya diputuskan untuk pergi ke tangkuban perahu.
semenjak perjalanan gue udah mulai merasakan ketidak nyamanan mobil yang gue bawa ini, beberapa kali terasa ngeden untuk nanjak, walaupun air conditioner nya dimatiin. terdengar suara mesin seperti menggelitik.
gue sempet was-was, apakah gue salah isi bensin? jangan-jangan harus diisi pertamax, sementara gue ngisinya premium. setelah nelpon kakak ipar, dia bilang bensin nya premium, gue sedikit tenang.
ketika masuk pintu loket tangkuban parahu, ternyata pintu yang gue masukin ga bisa dilalui, jadi harus menuju pintu yang satu lagi (yang lebih deket ke arah subang). ketika selesai bayar tiket, ketika hendak melaju, tiba-tiba mesin mati. tapi distarter lagi, langsung menyala.
keluar dari pintu loket dipersimpangan dengan jalan raya, agak menanjak sedikit, dan mesinnya mati lagi, setelah menyalakan ulang, terpaksa gue gas dan main kopling, walhasil bau.
tapi dasar gue emang dungu, bukannya berhenti dulu ngecek, gue malah tetep aja laju. sampai dipintu yang dimaksud, jalanan langsung terjal mendaki. astaga, gue udah mikir, bisa ga ya,.. tanjakan dan tikungan satu persatu berhasil dilewatin, cuma bener-bener ga nyaman lagi.
ketika sudah sampai daerah landai untuk parkir, ketika menikung, tiba-tiba setir mobil tidak bisa dibelokkan, sambil gue ngerem gue paksain itu setir berputar, alhamdulillah membelok juga, soalnya kalo enggak langsung menuju jurang!
pas menikung tersebut, langsung daerah landai untuk parkir, mobil gue arahin kesana. astaga, ternyata mesinnya mati. dan powersteeringnya ikutanoff juga.
asap mengebul dari mesin mobil, gue langsung ciut. setelah berhasil buka kap mesin, bau hangus langsung tercium. tengak-tengok kedalam kap itu, apa ya masalahnya, gue sama sekali ga tau mesin. dulu pas kuliah gue dapet C untuk kuliah otomotif, dan itupun gue heran kenapa dapet C.
gue berusaha nunggu dingin, nanti pengen gue liat air radiatornya.
terus kakak ipar yang dari palembang ikutan ngeliat kap, trus dia langsung ngeliat ternyata selang didekat mesin robek!
waahhh! dipuncak gunung, selang deket mesin robek, gimana caranya nih? mau turun juga serem kalo ga pake powersteering, trus juga ga ada bengkel deket situ.
trus disampirin sama salah satu penjual cendera mata, dia bilang petugas jaga disitu ada yang ngerti mesin. dan dipanggillah petugas itu.
kebetulan juga disamping mobil, parkir sebuah kendaraan yang membawa turis, dan supirnya sedang menunggu. bertanyalah pada si bapak tersebut apakah beliau mengerti soal mesin dan sekitarnya.
ketika beliau melihat kondisi selang yang robek sepanjang 20cm, beliau menyarankan untuk mencoba memotong selang tersebut dengan membuang yang robek, kemudian sisanya dicoba dipasang ke mesin.
tidak lama, datanglah petugas jaga yang tadi dibilang mengerti soal mesin. dan pak usep tersebut menyarankan hal yang sama dengan bapak supir yang tadi.
dengan peralatan yang tidak memadai, pak supir (yang gue sesalkan tidak menanyakan namanya) dan pak usep ini bahu-membahu mencoba memasang selang yang sudah dipotong. dengan adu otot dengan kondisi sekitar mesin yang panas, dan klem selang yang keras. akhirnya terpasang. lalu diisilah air radiator dengan persediaan air minum botolan yang kami bawa.
setelah dipastikan selang lumayan kuat, dicoba dinyalakan lagi mobil, dan menyala. ditunggu beberapa saat tampaknya tidak ada kebocoran.
pak usep menyarankan untuk segera mencari bengkel, dan beliau menyarankan di lembang.
gak beberapa lama, kakak ipar yang punya mobil menelpon balik dan meminta kita menunggu bengel bergerak hyundai dari bandung.
akhirnya, selagi menunggu, dicobalah untuk menenangkan hati. saya coba naik kuda dengan denny, ini pertama kalinya saya dan denny naik kuda. ternyata goncangannya lumayan keras.
menjelang jam 5 sore, salah satu petugas jaga, menghampiri, dan menyarankan untuk kita turun, minimal sampai parkiran bus (kira-kira beberapa belokan dibawah) karena sangat berbahaya ketika sore/malam tiba dengan asap belerang yang bercampur dengan embun.
ketika gue coba nyalakan mesin mobil, kaya'nya tidak bermasalah lagi, akhirnya gue bawa turun menuju pintu masuk.
sampai disana gak beberapa lama hujan deras, dan langit gelap, serta kiri-kanan pohon yang berayun-ayun ditiup angin.
asli. horor!
dan mulailah koor tangis dari batita yang kepasanas didalam mobil - karena gue ga berani nyalain AC.
jam 6.30-an, akhirnya mobil bengkel bergerak datang. ketika sampai, gue agak kaget juga kerena cuma satu orang saja.
setengah ga yakin gue tanya, apakah dia sanggup? dijawab dengan memang begini, dan sudah biasa.
berhubung gue sudah ngasih tau apa yang rusak, pak asep dari bengkel hyundai bandung ini langsung segera bekerja mengganti selang tersebut. sementara hujan belum berhenti.
kira-kira 1.5 jam kemudian terpasang selang baru, plus setengah jam untuk pak asep itu menuliskan admistrasi di formnya dia.
ketika melakukan pembayaran, dan sedikit tips, pak asep menolaknya, katanya sudah tugasnya, jadi tidak perlu dikasih uang tambahan.
astaga! salut! salut untuk pak asep dan hyundai.
akhirnya siaplah kita berangkat lagi. destinasi: bandung langsung jakarta.
gue udah sama sekali ga inget jalanan lembang dan sekitarnya, tujuan gue cuma sampe bandung.
lalu pak asep ini menyarankuan gue untuk lewat ciumbuleuit untuk tidak melewati sari jadi yang terkenal macet. gue sampaikanlah ke dia kalau gue ga tau jalan, apalagi udah malam. lalu pak asep ini menyarankan gue untuk mengikuti mobil dia. dengan serta merta gue sambut ide ini.
tapi apa nyana, baru satu meter keluar dari persimpangan dengan jalan raya, mobil bengkel yang dikemudikan pak asep udah gak terlihat karena berjalan dengan cepat. sementara gue masih setengah ga yakin nyetirnya. walhasil gue ketinggalan, ditambah hujan deras yang belom berhenti, gue jalanin ajalah jalanan menuju lembang.
akhirnya ketika mobil sampai di lembang. gue bingung, karena banyak persimpangan, mana disana banjir pulak.
ditengah kebingungan gitu, tiba-tiba dari samping dipotong sama mobil putih, pasang lampu hazard. astaga! ternyata mobil pak asep tadi.
langsung gue coba untuk keep up dengan speed nya pak asep ini. dan dipandu lah melewati jalan pintas yang hanya muat 1.5 mobil! untungnya hujan sudah berhenti, dan lebih beruntungnya selama dijalan itu, cuma sekali berlawanan dengan mobil dari arah lawan.
akhirnya sampailah di ciumbuleuit, sampai disini gue udah tahu jalan. dan dipersimpangan yang menuju cihampelas, pak asep menuju arah dagodan gue kearah pasteur.
selesai sudah perjalanan keluarga yang menyeramkan ini, bersyukur ternyata ada orang kaya' pak supir yang ditemui di puncak tadi, dan juga pakusep petugas penjaga gunung, dan juga tentu saja terimakasih atas kebaikan pak asep dan juga hyundai yang mempunyai orang seprofesional pak asep.
diawal pelimpahan role yang gue maksud itu, dikarenakan di kantor sini emang ga ada yang bisa dilimpahin role tersebut selain gue.
walaupun gue ga ngerti secara sistem, tapi gue ngerti secara teknis, maklum software. jadi ketika di'angkat' untuk nanti ngurusin sistem itu, gue setuju aja, it's a challenge.
dan kemarin, ketika diajak meeting untuk membahas roll out sistem ini, ujung-ujungya gue dilepas dari role untuk ngurusin sistem ini.
rasa sebel menghinggapi, gue belom apa apa, ehh... udah di bebastugaskan, kesannya dilecehkan.
tapi gue kemudian melihat situasinya,
si anak baru ini, tim, dia merupakan tools champion regional untuk sistem tersebut, jadi jelas-jelas si tim ini lebih tau dari gue soal sistem tersebut.
dan juga, tim ini juga udah langsung meraih simpati para petinggi jakarta, bahkan client pun terkesima akan hasil kerja nya dia. padahal dia ini baru sebulanan di jakarta. what an achievement!
setelah sebel gue ilang, gue malah jadi iri, gue pengen tuh bisa kaya' gitu. dapet recognition dari perusahaan dan dari client juga.
ada sih, sedikit, gue udah mengalami dan mendapatkan itu, tapi lingkupnya terbatas. gue pengen lingkup yang lebih luas. dan gue sadarin, itu karena gue nya aja yang ga 'bergerak'.
selain karya yang bagus, gue rasa personal approach juga harus dilakukan untuk mendapatkan recognition. tentu saja bukan sekedar 'menjilat' kosong, tapi 'menjilat' dengan karya yang menonjol.
kaya'nya itu yang belom gue punya.
"menjadi rock star dibidang/dilingkungan elo," kata rene
ketika itu gue lagi diomelin abis abisan sama hendra, trus terlontarlah omongannya dia, bahwa gue gga akan .
mendengar hal itu gue sih biasa aja, kalo emang itu 'kutukan' dia, gue juga gak masalah, karena pada saat itu ucapan yang dikatakannya itu sama sekali gak relevan dengan kaya' gue.
sampe pada suatu saat gue mendapatkan kaki-kanan [thx to aip] di kantor gue sekarang ini.
nyaris udah 3 tahun dan gue coba ikutin irama kerja di kantor ini, bolak balik ke client,
akhirnya kemaren pagi selagi gue lagi ngurusin kerjaan buat client, irene dateng ngasiin amplop.
"apaan nih?" tanya gue basa-basi
"surat cinta.." kata irene
gue terima amplopnya, langsung buka.
jgeerrrr **SFX petir...
'kutukan' yang dilontarkan hendra terpatahkan!
i admit, somehow i expecting this, but not in this situation, not this soon, not in this timeline