ketika gue SD, dibuatkanlah meja belajar yang keren supaya gue rajin belajar.
meja belajarnya custom made, buatan mang cas.
bertahun-tahun kemudian, gue udah kuliah ke luar kota, kerja, meja belajar itu udah ga dipake, dan gue juga ga inget itu meja jadinya gimana.
beberapa hari lalu, nyokap bilang, "itu meja belajar mau dirapiin buat denny sama rafaro ga?"
setelah heran sesaat, karena ngga ngeh meja belajar apaan yang mana, trus keinget sama meja belajar SD itu.
"emangnya masih ada?"
"masih, tinggal dirapiin lagi nanti sama mang cas"
wuah, ternyata mang cas masih aktif nukang. bisa dibilang udah berpuluh tahun gak ketemu mang cas ini. beliau sudah sejak dahulu diminta buatin berbagai furniture dirumah sesuai request.
maka semenjak kemarin, dirumah sudah terpampang lah dua meja belajar bekas gue dan ijul.
langsung dihias-hias sama denny, sementara rafaro masih belum tertarik untuk ngapa-ngapain mejanya dia
makanya alangkah baiknya jika punya panggilan (kesayangan) khusus, dari pada panggilan general yang semua orang juga memanggil dengan panggilan yang sama.
atau jika ayah atau ibu memanggil anaknya dikeramaian publik, panggillah dengan menggunakan namanya.
minimal nama khan agak unik, dari pada manggil "kakaaaak!.." atau "adeeeek!.."
sementara mungkin yang agak bingung adalah panggilan dari suami ke istri atau istri ke suami, atau anak ke (salah satu) orang tuanya.
di indonesia sangat tidak jamak anak memanggil orangtuanya dengan nama :D
bertahun-tahun setelah lulus kuliah, bisa dihitung dengan jari tangan sebelah berapa kali pergi ke bandung. tanpa ada kepentingan apa apa lagi, ya memang sama sekali ga ada niatan untuk ke bandung secara regular.
pernah tahun 2005-an gue ke bandung cuma dalam hitungan jam. lalu pernah juga waktu masih pedekate sama ran, gue ke bandung juga cuma itungan jam, pagi berangkat pulang sore. dan yang waktu mau pulang ke jakarta dari subang, walhasil cuma ngelewatin doang untuk masuk ke tol.
karena kebetulan diajakin nyokap bokap, akhirnya kita pergi ke bandung karena pengen niat liburan.
berangkat sekitar jam 7 pagi, sampai di tempat kita akan menginap di galeri ciumbuleuit hotel & apartment, sekitar jam 10-an. tidak ada hambatan diperjalanan selain bahwa truk lamban yang harus dilewatin di tol padaleunyi.
hal yang paling gue mesti berfikir keras untuk mengingat. adalah dimana belokan ke cipaganti. karena sekarang ada jembatan pasopati yang melintas sampai ke gedung sate langsung dari keluaran pasteur. untung ga nyasar, dan sukses sampe di lokasi.
setelah istirahat dan makan siang, dan kita berenang.
denny dan rafaro heboh, walaupun pada awalnya pada takut-takut gitu. sayangnya mereka cuma sebentar, karena ga berapa lama udah menggigil kedinginan.
selesai berenang, kita pergi ke factory outlet yang paling bisa gue inget. di deket-deket situ yang keinget cuma rumah mode. dan benar ga jauh, cuma karena itu sore menjelang malam minggu, padat banget kendaraan yang bergerak keatas.
sampai di rumah mode, gue heran, apakah beberapa tahun yang lalu parkiran dan jenis usahanya sebanyak ini? soalnya selain toko baju, juga ada restoran dan tempat bermain anak-anak ala kadarnya.
ibu-ibu pada masuk ke toko, gue nemenin denny main di tempat bermain anak-anak.
dan demi hemat dan ga ribet, mobil parkir di rumah mode, dan kita kemudian jalan menyambangi factory outlet lainnya yang ada disekitar.
setelah puas disekitaran setiabudi, trus turun ke dago. disana mampir lagi ke factory outlet dan makan di kfc dago. karena udah gelap, plus gue nyupir, gue ga terlalu perhatian dengan situasi dago, kecuali macet. beruntung hujan turun, jadi masih diluar ekspektasi gue bakalan macet gila.
selesai makan, kita kembali ke hotel. dan karena lelah, pada tidur cepet.
paginya, ketika sarapan, ternyata voucher nya cuma ada tiga, dan yang turun makan berempat. walhasil satu terpaksa bayar. dan ini merupakan sarapan pagi gue termahal, 80ribu udah pajak. gile aja.
eh, ditempat sarapan, ketemu sama arief dan mei. mereka bersama buntut 4 orang :D mereka juga liburan bersama keluarga mereka. gue udah lama banget gak ketemu mereka, udah gak inget kapan terakhir ketemu.
setelah catch up what's trailing from our lives, balik ke kamar untuk siap-siap checkout. tapi sebelumnya, berenang lagi.
lumayan rame dari kemarin, bahkan ada orang yang latihan renang indah. kolam udah rame gitu, masih aja ga mikir. aneh.
dan setelah berenang, sambil perjalanan pulang, beli oleh oleh dulu. setelah mencoba mengingat-ingat apa yang paling gampang, trus kemaren sekilas ngeliat toko kartika sari di dago, dan ran pengen beli batagor riri, yang kebetulan ada stall nya di salah satu factory outlet.
gue ngambil jalan taman sari, dengan rencana belok di balubur ke arah dago.
eh gue kaget, ternyata pasar balubur udah ga ada. karena jembatan pasopati melintas tepat di atasnya.