lagi nonton transtv tadi malem, diacara tentang kosmetik ponds. gue kaget ketika melihat marcel menjadi pengisi acara nya.
karena beberapa waktu lalu gue membaca postingannya dee yang mengkritisi tentang relasi wajah putih dengan cantik.
memang dalam postingannya tersebut, dee sama sekali tidak menyinggung salah satu produk pemutih iklan, tapi gue simpulkan, itu adalah ponds. karena iklan itu lumayan menyedot perhatian, ditambah pula pake acara bersambung segala.
sebenernya gak ada relevansi nya antara opini dee dan tampilnya marcel di acara ponds tersebut. tapi hal tersebut menggelitik pikiran ngawur gue;
apakah gak ironis, istrinya mengkritik suatu hal yang diusung suatu produk, sementara suaminya malah menjadi pengisi acara untuk event produk tersebut?
tampaknya kehidupan pasangan dee dan marcel memang sudah sampai tahap bahwa opini personal harus dipisahkan dengan profesionalisme.
atau, kehidupan berdemokrasi dalam berumahtangga mereka sudah mencapai taraf dimana perbedaan opini tidak akan menjadi masalah personal.
salut!
yah, tapi hal itu sih mesti ditanyakan ke dee langsung sih untuk lebih benarnya. :P
apakah iya, bangsa yang malas malah jadi bangsa yang kreatif? kenapa bisa?
melihat jakarta -- yang [meungkin] menjadi barometer bangsa ini, -- yang terkenal keras dan kejamnya, ternyata masih ada orang yang malas dan mampu hidup di kota ini.
lihat aja, bagaimana para penumpang bis malas berjalan ke arah halte yang agak jauh dari persimpangan jalan. mereka lebih suka menunggu di persimpangan, yang mengakibatkan bis bis pada berhenti di deket mereka.
dikarenakan banyak dan seringnya bis berhenti di tempat yang tidak pada tempatnya, munculah orang yang kreatif untuk mengurus 'keberangkatan' bis bis itu, biasanya di sebut tukang temer [dari kata: timer].
lihat juga orang orang yang malas berjalan dari dalam komplek perumahan ke luar komplek dan sebaliknya, akhirnya munculah orang yang kreatif yang menyediakan kendaraan motornya untuk mengantar bolak balik para pemalas tersebut, biasanya disebut tukang ojeg. [atau juga ojek atau juga ojeq]
lihat juga orang yang malas ngantri karcis kendaraan angkutan ke luar daerah tapi tetep kepengen dapet karcis, dan kalo bisa cepet.
akhirnya munculah orang kreatif yang disebut calo.
di hari minggu seakan waktu berjalan lambat. hal ini memancing gue untuk menyetel heroes yang udah ngejogrok di selipan tas dvd sekian bulan. serial ini lumayan booming untuk pemirsa televisi berlangganan, tapi tidak untuk penonton tivi biasa. karena itu ketika awal awal mendengar tentang "heroes" gue sangka lagi pada ngomongin pelem nya jet-li, hero. tapi karena pembahasan nya gak abis abis, mulailah gue menyimak apa yang dibicarakan.. lah.. ternyata tv-series toh..
gue gak tertarik. karena gue ga langganan tivi berbayar. pasti jadi ribet banget ngikutin nya, harus donwload dulu divx nya atau beli dvd nya.
gue sama sekali berusaha untuk ga mengikutin pembicaraan apapun mengenai series ini, kalo ada yang ngebahas pelem nya atau character, gue skip. percuma.
pada suatu waktu lagi di mangga dua mall, kebetulan lagi di tempat langganannya benny, ijul penasaran untuk ngebeli, karena dikabarkan sudah lengkap seluruh episode di season1.
dan gue tetep belom tonton.
dan sampai kemudian transtv menayangkannya, jam 6 sore -- jam tayang yang aneh untuk sebuah series yang lagi booming --
gue tetep gak nonton. gue nyampe rumah aja jam 6 atau 7-an, mana ketonton jam segitu.
lagian gue agak sangsi dengan kemampuan serap penonton indonesia untuk series series yang lumayan menarik minat penonton amrik -- yang membuat tv yang nyiarin series tersebut terpaka meng-cancel penayangannya.
mulai dari x-files yang hilang ditengah jalan, startrek yang on - off, smallville yang cuma season 1 dan itupun ngadat ngadat nyiarinnya, dan beberapa series lain.
emang sih ada series yang berhasil tayang keseluruhan episode, kaya' tru calling yang di amerikanya sendiri pun gak abis ditayangin (dicancel di tengah jalan), tapi malah ditayangin lengkap di indonesia.
tapi ya gitu, intinya penyiaran series series yang -katakanlah- bagus, masih kurang sukses di pasaran pemirsa indonesia.
yah akhinya, dikarenakan minggu yang nyantai, setelah minjem full set 1 season 1 nya ijul, akhirnya ketonton juga tu heroes.
setelah menyelesaikan sampai episode 6. gue mengganggap series ini: nothing special. jalan cerita, penokohan, konflik, semuanya biasa aja. semuanya [akan] selalu ada di series series amerika yang lain. sehingga gue yang gak terlalu excited untuk menontonnya, akhirnya cuma untuk sekedar melepaskan 'nanggung' menyetel jadi di setel sampe abis [nanti].
walopun ran kaya'nya jadi ketagihan untuk tetep menonton tiap episodenya, dan berhenti [hanya] karena harus nyiapin makan malem ;D
sebelum episode 5, gue berandai andai, jangan jangan tim kring terinspirasi skyhigh, dimana setiap superhero pasti ada sidekick nya. lihat aja hiro dan ando, dimana ando gak punya spesialities apapun, kecuali memanipulasi hiro. mohinder dan ce - yang mirip wynona ryder
dari sisi jalan cerita, koq ya terlalu maksain semua orang yang terkait bertemu ataupun berada dalam lingkup kehidupan mereka. peter petrelli, isaac mendez yang terhubung melalui simone dan bisa bisa nya peter naekin taksinya mohinder. nikki dan d.l yang suami istri. dan puncaknya mr. bennet dengan claire... ga ada jeda nya.. langsung grep grep jadi satu cerita disambung sambungin. nothing special.
dan satu lagi, kalo gak salah di sebut : "all over the world". kaya'nya cuma hiro doang deh. yang laen dari amrik semua ;)
gue harap di episode episode berikutnya, bisa dijelasin secara 'enak' kenapa mereka bermunculan di waktu yang berbarengan.
kaya'nya ga ada hubungannya dengan genetik deh. toh seharusnya evolusi gak berlangsung instan, dan kalopun berevolusi secara cepat harusnya khan gak berbarengan.
tapi ada yang gue anggap menarik, yaitu baju yang dipake [nyaris] tiap karakter: selalu sama.
"hey, loe boleh koq ganti baju, ini khan bukan [pelem] kartun"sindiran sarkastik untuk orang yang keliatan sering pake baju yang sama berulang kali :D
hehhe.. ah, apa mungkin gue nya aja yang berekspektasi terlalu tinggi