From Recently Updated |
waktu berlalu, ternyata perilaku ini - kegiatan membeli barang (hanya) karena ada promonya - ya walaupun butuh juga barang itu - tetap berlangsung sampai sekarang.
prioritas barang, atau keputusan pemilihan barang (dari jenis yang sama) lebih condong untuk memilih yang berpromo, yang berhadiah langsung.
misalnya, ketika beli sikat gigi anak-anak, gue cenderung memilih yang berhadiah mobil-mobilan dibanding cuma beli sikat gigi doang. yang tentu saja dengan kompensasi yang berhadiah, harganya lebih mahal sedikit.
sebenarnya kalau barangnya memang dibutuhkan seharusnya sah dan wajar saja untuk membeli barang yang ada bonusnya. tapi kadang ada barang yang tidak butuh-butuh banget, terbeli karena ada promonya.
salah satu kesusahan orang jakarta yang diakibatkan mudik + libur lebaran adalah, langka dan susahnya barang-barang konsumsi penting seperti air kemasan, gas elpiji, sampah menumpuk, dan lain-lain.
hari rabu malam tanggal 8 Oct 2008, pergilah gue membeli aqua galon (lebih tepatnya menukar galon kosong, dengan galon berisi) ke toko langganan gue.
"ada aqua galon pak"
"bentar ya, [manggil anak buahnya],.. masih ada aqua galon ga?"
"[dari dalam gudang], mau berapa? masih ada 4 lagi"
"masih pak," kata empunya toko, karena melihat gue cuma nenteng satu galon kosong, pasti cuma beli satu, "tapi harganya naik pak jadi Rp. 11.000,-"
toko ini gue jadiin langganan, karena harganya biasanya lebih murah Rp. 1.000,- dari toko lainnya, plus ga perlu bayar parkir motor.
soalnya kalo di [salahsatu]mart, udah harganya lebih mahal antara Rp. 500,- sampai Rp. 1000,- plus dipremanin tukang parkir suruh bayar parkir motor Rp. 1.000,-an.
hari minggu nya, ternyata aqua galon di dispenser sudah habis pulak, ketika itu jam 7 malam. pergilah gue ke toko langganan tersebut, *jreng jreng *SFX, semenjak hari rabu kemarin itu, sama sekali gak ada drop-an aqua galon ke toko mereka, jadi ya gak ada stok, ga ada barang.
uhhh!. mulailah gue mencari ke toko-toko lain, mau yang rumahan, toko agen, maupun mart-mart-an. semuanya ngasi jawaban kompak "gak ada aqua galon", "kosong", "habis"
sepanjang pencarian itu, gue berpapasan dengan beberapa pengendara motor lain yang juga nenteng-nenteng aqua galon kosong. ketika berpapasan, dari cuma sekedar melirik galon kosong gue, sampe nanya "ga ada ya mas?", trus malah ngobrol, "iya", "saya aja dari carrefour [ITC cempaka mas] juga ga ada mas",
ada sih toko yang ngasi alternatif, untuk membeli isi botol galon merk lain. tapi gue mikir, gimana bawa'nya, khan ga ada tutupnya, mo ditutup plastik dikaretin, yang ada tumpah sebelom sampe rumah. akhirnya pulang dengan kesal.
untung, sesaat sebelum kosong banget, air panas sudah ditampung ke dalam termos kecil, khusus untuk bikin susu denny. gak kebayang, kalo harus masak air panas dulu, sementara denny kalo udah kepengen susu, maunya cepet aja, nunggu air panas dari dispenser untuk diaduk aja udah ngamuk-ngamuk.
ternyata yang mengalami kesusahan mencari aqua galon bukan gue aja, seperti yang dilansir stwn, unquote di kelapa gading, richoz di pejompongan, budi rahardjo di bandung dan anima di denpasar.
dan besoknya, senin, gue mencari di sekitaran kantor, benhil, kosong juga. begitu juga ran disekitaran tanah abang, idem kosong. kecuali mungkin daerah rawamangun seperti yang dilansir kompas.
sialnya, kelangkaan model gini bukan baru tahun ini aja, tahun-tahun kemaren pun sama, bahkan tahun lalu ada yang mau menjual aqua galon ke gue seharga Rp. 20.000,- (waktu itu pasaran Rp. 9.000,-an).
seorang agen di kota banjar, jawa barat, mencoba menjelaskan; penyebabnya karena orang menyetok (kalo gak mau dibilang menimbun) aqua galon dalam jumlah banyak untuk mengantisipasi toko-toko yang tutup, lalu distribusi sesaat dan sesudah lebaran terganggu karena truk pengangkut tidak boleh lewat jalur mudik.
kalo kaya' gini sih seperti lingkaran setan, muter muter aja, karena bakalan gak ada aqua galon di hari liburan panjang lebaran, orang pada nyetok. trus distribusi akan selalu terganggu pada saat arus mudik/balik. dan sama sekali ga ada penyelesaiannya.
dan yang membahayakan adalah setan berwujud manusia, yang kemudian mengusahaan aqua galon palsu yang air nya entah diambil dari air apa ga jelas.
image taken from detikfinance, and modified a little bit.
untuk orang yang beraktifitas/bekerja di dalam gedung [perkantoran], ketika hujan turun dijam makan siang, akan mengakibatkan penuh nya foodcourt.
seperti yang terjadi siang ini, di daerah tb. simatupang, hujan turun menjelang makan siang. dan seperti yang sudah gue prediksi, foodcourt menjadi lautan orang yang ngantri beli makan dan nyari tempat duduk.
ditambah, di kantor client ini, food stall nya hanya tinggal ±3 dari ±7 penjual makanan yang pernah ada. tampaknya kebangkrutan menimpa mereka atau gak kesampean ROI nya. emang sih, gue tengarai orang orang disini, demennya makan diluar. makan di kantin gedung sebelah, di warteg sebelah, rumah makan sebelah, di citos, pokoknya sebagian besar makan di luar.
trus gue dengan sultan nunggu sambil gak tau mesti ngapain di lobby luar samping. dan selagi clingak clinguk, terlihatlah kantin supir di gedung parkir, dan lantas aja muncul ide untuk makan disana.
dan! sampe disana terpampanglah sign ini.
oalah! ini namanya diskriminasi!
nyaris gue membatalkan untuk makan disitu. tapi setelah diperhatiin sejenak, huee! ternyata banyak juga koq pegawai non-supir yang 'nekat' makan disitu.
tapi menarik juga larangan ini ya. building management mengupayakan para supir untuk mendapatkan warung yang 'sesuai' dengan kantongnya. dan menjadi lokasi mereka bisa ngopi, nyantai, sebelum dipanggil car call operator supaya nyamperin tuannya.
lalu jika pegawai non-supir yang makan disitu, seperti kejadian hujan ini, tentu akan serta merta meniriskan atau bahkan menghabiskan jatah makanan para sopir tersebut.
dan kalo keabisan makanan, trus apabila para sopir itu makan di luar gedung di warung sebelah, tentu akan menyita waktu mereka ketika mereka mendadak dipanggil.
jadi memang ada bagusnya diskriminasi kaya' gini.
mungkin suatu saat ada juga perkampungan yang nekat masang sign : "yang mobilnya seharga 200 juta ketas dilarang lewat sini" heheh :P