Â
puing ini adalah benda yang ajaib secara ekonomi.
ajaib, karena harganya gak fix.
karena suatu dan lain hal, ada puing-puing dari rumah yang harus ’disingkirkan’.Â
cari-cari info, dapatlah yang mau ngambil puing. tapi gue harus ngeluarin kocek 100ribu per bak terbuka per rit. dan ini harus dua rit untuk bisa puingnya keangkut semua.
gondok? iya.
koq gondok? ya iya, karena gue pernah tau, ada orang yang bongkar rumahnya, malah orang yang mau ngambil puingnya itu yang ngebayar ke yang punya rumah.
aneh khan?
belum lagi, kadang ada yang mau ngambil, ga dibayar, ga ngebayar, gratis.
istilah kas blong ini udah sangat lama gue dengar, tapi baru kali inilah gue merasakan apa yang dinamakan kas blong ini.
jadi bulan kemarin gue mengalami dimana pengeluaran gue tak terkendali, sehingga semua tabungan dikerahkan untuk keperluan .
jadilah beberapa minggu sebelum gajian gue harus sounding ke beberapa rekan sekitar apa kiranya masih punya tabungan yang bisa gue pinjam.
yang sialnya pun ternyata mereka lagi tight budjet jadi gak siap untuk dipinjam
sampai akhirnya si izoel bisa minjemin.
tapi itu pun bener-bener ga bisa ditahan, pengeluaran tetap ada, bahkan diluar rencana.
kaya' banjir yang kemarin melanda, air dijalanan depan rumah itu sepinggang (±70 cm), sehingga untuk mencapai rumah, harus mendorong motor melawan arus. walhasil ketika beberapa hari kemudian hendak dipakai, motornya ga mau nyala, dan harus kebengkel.
sampai pada suatu waktu sempet kepikiran untuk mencoba jasa pegadaian, berharap mungkin HTC Hero gue masih bisa laku digadaikan.
penderitaan belum selesai, hari dimana harusnya sudah ada informasi mengenai gajian, eh tertunda, baru diakhir minggu ditransfer, tapi untuk transfer antar bank baru bisa 1 hari kemudian yang notabene itu adalah hari senin, 2 hari setelah hari jum'at.
From terkap momen |
bener deh, jadi pelajaran banget, untuk bisa mengatur flow keuangan. jangan mentang-mentang punya uang lantai semuanya harus dibayar tunai.
ada yang namanya kredit (atau jasa kartu kredit) itu menolong mencegah pengeluaran tak terbendung, tercicil pengeluarannya sehingga cash masih bisa teralokasi untuk hal yang siapa tau lebih penting (karena hal tak terduga)
ngobrol-ngobrol dengan pak RT, dia cerita bagaimana dia menghidupi keluarganya selama ini. cerita punya cerita, pak RT ini punya 4 orang anak, yang untuk keperluan sekolah sampai kuliahnya dibiayai dari hutang.
kebetulan pak RT ini bekerja di BUMN, dimana pegawainya diberi kesempatan untuk mendapatkan softloan dari bank, dengan dijamin kantor. trus kalo untuk menghidupi keluarganya dia mesti berhutang, gimana gaya hidupnya.
karena kantor sudah memfasilitasi mulai dari mobil jemputan, makan, tempat istirahat. walhasil semua fasilitas tersebut dipergunakan secara maksimal. misal, jika masuk kantor shift yang jam 7, tapi karena ada mobil jemputan jam 3 pagi. ya dibela-belain berangkat jam 3 pagi itu. kemudian tidur dikantor. makan juga ga beli-beli dari warung, karena disediain juga sama kantor.
dibelahan dunia lain, barack obama aja baru 8 tahun lalu (sekarang 2012) selesai melunasi hutang biaya sekolahnya. bayangin.