sebagai peminum kopi yang cuma sekadarnya, sungguh mendapat pencerahan ketika mendengarkan podcastnya rane yang berbincang dengan riyo mengenai kopi.
gue udah tau bahwa kopi itu ada dua jenis, yaitu arabica dan robusta. tapi ga pernah tahu detail apa bedanya. dan juga ga tau ternyata kopi kopi itu ada yang di-blend, yaitu arabica yang dicampur robusta.
kopi robusta, will definitely pahit. tapi menurut riyogarta, pahitnya robusta adalah pahit enak. beda dengan pahit kopi yang sering diminum oleh peminum kopi ‘hitam’.
sementara kopi arabica, seharusnya tidak pahit, dan jenis ini aman untuk lambung.
dari sisi harga, arabica bisa mencapai 3x harga robusta. tapi dari sisi kafeina, robusta biasanya mengandung caffeine 3 kali lebih banyak.
untuk kedai kopi di sini, yang target marketnya adalah orang indonesia, riyo melansir bahwa biasanya yang disuguhkan itu adalah kopi blend yang komposisi arabica 30 : 70 robusta.
sementara kedai kopi di luar negeri, biasanya komposisi blend-nya adalah arabica 70 : 30 robusta.
kembali ke kopi hitam. selama ini beredar mitos bahwa kopi yang enak adalah kopi yang pahit.
kualitas kopi bisa dilihat dari bean-nya, sehingga untuk menyamarkan kualitas, maka coffee bean yang low grade di-roasting sampai gosong, kemudian dijadikan bubuk. karena gosong, maka pasti pahit. di sinilah dimunculkan mitos bahwa kopi enak itu kopi yang pahit.
Arabica Kepahiang dari Bengkulu yang bikin saya akhirnya suka minum kopi tanpa gula. Asli nggak pahit malah segar rasa buah
This Article was mentioned on jurnal.snydez.com