selagi duduk nungguin pesenan kopi, dan erwin lagi nungguin pesenan makanannya datang, tiba-tiba datanglah 3 orang ke meja kita.
"bisa ganggu sebentar pak, ... 2 menit aja..,"
erwin udah langsung menunjukkan keengganannya. "saya lagi mau makan nih", sementara gue lagi asik sama henpon gue, cuma melengos sebentar ngeliat ke mereka, trus pencat pencet layar henpon lagi.
"sebentar koq pak, boleh ya pak"
dua dari mereka menarik kursi, dan karena ga ada respon lagi dari erwin, mereka akhirnya duduk.
"kita mau tanya tanya sebentar pak, ..." salah seorang bertanya ke erwin, sementara yang satu lagi sambil mengeluarkan kertas, bertanya yang sama ke gue.
karena gue dari tadi diem aja, gue tanya "emangnya saya juga?" sambil noleh ke erwin. trus di iya-in sama yang nanya ke gue tadi.
berhubung mereka ga menerangkan maunya apa secara jelas, gue masih defensif. gue sebut nama gue, dan ditulis nya salah. gue diemin.
"alamatnya dimana pak?"
erwin jawabnya : jakarta. gue jawabnya agak lumayan. tapi tetep salah tulis. dan gue ga berusaha untuk ngebenerin.
yang nanyain erwin, minta alamat yang lebih detail. trus diketusin erwin, "ya kalo jawaban tadi ga mau, ya ga usah."
akhirnya yang nanyain erwin ga nerusin lagi usahanya, alih alih dia ikut nimbrung sama orang yang nanyain gue.
mereka tanya soal produk semen, susu balita, dan tv commercial yang dipasang disudut-sudut kantin basement. dan gue coba jawab seadanya. setelah selesai - lebih dari 2 menit - orang itu memberikan cinderamata. lalu menyebutkan bahwa mereka team survey dari perusahaan yang masang tv-tv di basement itu.
heh, kalo misalnya dari awal mereka menjelaskan maunya mereka apa dengan detail, gue rasa erwin ga akan terlalu defensif. tapi berhubung di jakarta ini banyak ragam dan macamnya orang yang sok-sok survey, ujung-ujungnya ngejual voucher paparon pizza lah, atau sejenisnya lah. ya wajar kalo orang akan skeptis terhadap orang yang akan melakukan survey-survey-an seperti itu.
ya misalnya setiap surveyor itu dibekali IDcard, dan kartu nama. dan dimulai dengan memberikan semacam resume/portofolio perusahaan mereka, khan jadinya lebih nyaman. dari pada 'gelap' trus tiba-tiba dijeblosin.
pengacara Liga Premiere Inggris melarang penggunaan crest tim sepakbola yang ada di liga premiere untuk ditampilkan di web, blog.
gue sebagai salah satu fans manchester united, tentu pengen dong dengan bangga menampilkan crest manchester united disini. tentu sangat menyebalkan kalo hal itu pake' dilarang-larang.
related links:
Premier League's Lawyers Come After The Offside
Come and Get Me, Premier League
Fight the Power
pic:
ngambil dari postingan hedi.
weekend kemarin ada kejadian di twitter dimana seorang pengguna twitter dianggap memflood followersnya dengan twit yang berulang ulang.
setelah ditelaah, tenyata user tersebut memfeedkan twitter post nya ke tumblr nya dia, lalu kemudian postingan di twitter dan di tumblr ditangkap oleh friendfeednya (seperti yang dilansir aulia) yang kemudian oleh friendfeed di lemparkan balik ke twitter. dan yang dilemparkan oleh friendfeed ke twitter tersebut kemudian di feedkan ke tumblr... dan berulang terus.
nah, ketika banyak followernya yang komplen, dia minta maaf, tapi karena kesal dengan komen komen yang dilontarkan oleh followersnya, dia lalu menghapus account twitternya. dengan berargumen, "harusnya kalo gak suka ya tinggal unfollow aja gak usah menghardik".
ha? uhmm. eh..mmm au ah..gue gak bisa merangkai dalam kalimat yang pas.
tapi argumen itu, bener bener merubah pandangan gue ke orang(-orang) yang sudah berkecimpung lama di dunia internet ini.
ternyata buat orang yang sudah berkecimpung di dunia maya ini sekian lama, ga membuat seseorang jadi dewasa menghadapi intrik didalamnya.
hmm terbersit oleh gue, orang yang udah bangkotan di internet aja gitu, apalagi newbie di internet? dan gue agak nyeri membayangkan kalo ada newbie yang menggangap hal tidak menyenangkan yang dilakukan oleh user bangkotan itu adalah hal yang wajar. gak usah terima kritik, ngomel balik aja.
internet bisa dibilang sebagai dunia tanpa penguasa. penguasa hanya terbatas dalam lingkup tertentu misalnya di milis, di forum, tapi secara umum sih bisa dianggap gak ada penguasanya. tapi bukan lantaran gak ada penguasa, maka seseorang bisa melakukan apa saja tanpa konsekuensi di internet ini.
dengan semakin banyak web aplikasi yang bertaburan di internet, dan ditambah dengan kurang mengerti penggunan dan efek dari aplikasi yang mereka gunakan, membuat ini seperti pembelajaran tanpa akhir.
gue menyarankan untuk para penikmat dunia maya ini, untuk menggunakan aplikasi sesuai dengan fungsinya.
aplikasi social networking seperti friendster, facebook, dll. aplikasi ini memang tidak membatasi siapa saja yang harus jadi atau diajak menjadi teman. tapi bukankah lebih baik tidak men-accept request dari - atau - mengajukan friend request kepada orang yang tidak dikenal?
lalu aplikasi blogging khusus seperti tumblr. ya gunakanlah tumblr untuk posting, quoting, publish image, publish chat dll secara manual!. publish lah sendiri, jangan jadikan tumblr itu tempat sampah dengan menggunakannya untuk menampung feed dari aplikasi / blog lain.
kalo emang mau punya agregator feed, ya gunakan aplikasi macam friendfeed yang memang dikhususkan untuk menampung itu semua. tapi janganlah menggunakan friendfeed untuk di feedkan ke aplikasi lain.
memang sih, penggunakan aplikasi itu tergantung dari user masing masing, karena memang tersedia dalam feature tambahan yang bisa digunakan. tapi mbo' ya pikirin, hidup di internet itu bukan elo doang. orang-orang yang terkait pasti akan terkena imbas.
ya sudahlah, tekonologinya koq yang tolol, kenapa mau dan bisa diabuse seperti itu.