rumah yang kita tempati ini membutuhkan renovasi diberbagai tempat. mulai dari mengganti keramik lantai yang mengangkat, sampai dengan mengganti plafon yang kena bocoran dari genteng.
ya, rencananya hanya itu saja yang akan diperbaiki.

tapi dalam perjalanannya, tidak begitu.
pertama, ternyata ketika tukang bangunannya available, ternyata kita nya yang engga ready.
kedua, terkait hal pertama, kita ga nge-plan apa yang harus dikerjakan dahulu.
ketiga, tukang bangunannya juga ga bisa prediksi, butuh barang apa saja, atau hal apa aja yang perlu diperbaiki terkait hal yang perlu diperbaiki.
keempat, pengawasan kurang, sehingga apa yang kita mau, jadinya sedikit berbeda.

jadi, ketika hendak merenovasi rumah. pastikan dulu apa saja yang perlu diganti.
kemudian, belanja barang tersebut SEBELUM tukangnya ada. 
dan, harus bisa memprediksi butuh apa aja untuk merenovasi tersebut. misalnya; untuk mengganti keramik 15 buah, tentu perlu semen, perlu pasir, perlu pemotong keramik, dll. pastikan barang-barang pendukung tersedia juga SEBELUM tukangnya ada.

selanjutnya, meramal. apakah ada hal lain yang ternyata membutuhkan renovasi juga. misal ketika kamar mandi perlu diganti lantainya, apakah toilet wc perlu diganti juga?
jangan sampai ketika keramik lantai kamar mandi sudah diganti, baru kepikiran untuk mengganti wc sekalian. walhasil bisa-bisa lantai yang baru dipasang, dibongkar lagi.

setelah bisa memprediksi kebutuhan material, dan material terkait, serta rencana renovasi tambahan. jalankan rencana tersebut sebaik mungkin. jangan ditengah jalan, selagi merenovasi lantai, pengen bikin lemari baju juga. 
gak semua tukang bangunan bisa mengerjakan apa aja. belum tentu dia ngerti gimana ngebangun lemari baju, sementara sehari-hari dia cuma nembok, nyemen. 
tentu saja butuh tukang kayu. nah karena sudah berbeda pertukangan dan 'mendadak', walhasil belum tentu juga ada tukang kayu yang available disaat itu juga. yang ada mungkin harus indent dulu, nunggu tukang kayu ada.

jika elo pegawai yang bekerja senin-jum'at. mendingan ambil cuti seminggu atau lebih, mandorin tukang bangunan anda, kalau ga pengen bentuk jadi hasil renovasi berbeda jauh dari bayangan elo.

 

orang suka sekali belanja barang mahal, tapi setelah itu sama sekali tidak berniat untuk merawatnya dengan baik. atau beli barang mahal tapi gak mau beli supporting accessories-nya.

memang sih pada intinya, biasanya barang mahal, perawatan atau aksesorisnya pasti mahal juga, tapi khan itu penting.  

contoh: misalnya beli mercy - mercedes benz tapi malah nanya bensinnya irit apa engga. ... ya mbo' ya. beli mobil milyaran gitu loh! koq malah ga pengen keluar uang buat bensin tambahan.

beli henpon canggih, smartphone lah, tapi ngisi pulsanya ketengan, beli 10 ribuan.

 

atau

atau

mungkin dibenak para konsumer barang mahal ini, kalo beli barang mahal, yau udah sekali itu aja pengeluaran - ga pa pa mahal yang penting ga ada pengeluaran tambahan lagi.

 

 

Apa sebenarnya syarat sebuah bandara bisa disebut "International"? apa karena menyediakan penerbangan ke/dari luar negeri? 
kalo cuma karena itu, harus di evaluasi lagi peng-embel-an "internasional" pada sebuah bandara.

Bandara Internasional MinangkabauBandara Internasional Minangkabau adalah pintu gerbang udara Sumatera Barat dari dunia luar. ketika menjejakkan kaki pertama kali di bandara ini, bayangan gue akan kemewahan sebuah bandara internasional langsung pupus.

ketika mendarat, cuaca dalam keadaan hujan. betapa kagetnya ketika gue melihat tas-tas bagasi pada basah kehujanan. dan ketika sampai di kampung, baju baju dibagian terluar basah semua. 

ketika hendak kembali ke jakarta, entrance-nya cuma satu, mesin x-ray juga cuma satu, dan sikap orang indonesia yang ga mau ngantri, akhirnya selak-selakan. kalo selak-selakan gitu, bisa aja kejadian salah comot barang bawaan begitu keluar dari mesin x-ray.

lalu penggunaan timbangan bagasi yang manual - gak otomatis langsung ngeluarin karcis bagasi. rentan manipulasi.
note: digital belum tentu otomatis. yang digunakan sih memang timbangan berdispaly digital (seven segment). tapi tetap di entri manual ke komputer untuk kemudian di print - manual juga.
jadi kemarin rencana akan memasukkan 22 tas sebagai bagasi. ketika nimbang tas pertama, dan kedua, ga ada masalah, masih bisa diketik segera, dan karcisnya keluar.
tapi begitu tas tas berikutnya, si petugas check-in nya keteteran, berapa kilogram kah tas ketiga dan ke-empat? si petugas yang menaruh bagasi ke ban berjalan juga dengan pede-nya nyebut berapa kilogram tas yang dia ingat. yang belum tentu juga akurat.

dan mushola nya benar-benar menyedihkan, cuma satu ceruk, yang mungkin tujuannya tadi untuk toko. padahal daerah sumatera barat katanya daerah dimana populasi muslim tinggi. tapi mushola aja gak bisa bikin di sebuah bandara yang bertitel internasional.

sekali lagi, kalo bandara dibilang sebagai bandara internasional karena ada penerbangan luar negerinya. mendingan dikaji ulang deh, kalo kondisi dan pelayanan penerbangan, kondisi bandaranya ga level internasional.

 

 

Komentator

  • Bidadari Rika:  hai, ika salam kenal, ane belum punya instalgram. jadi belum[~~]
  • Rika:  Ih lucu yaaa instagram nya Pitra... dulu [~~]
  • nita:  sangat inspiratif :D umroh in ramadhan [~~]
  • nita:  semoga cepet pulih ya paket haji plus [~~]
  • nita:  semoga cepet pulih ya http://paketumrohhaji.com/ [~~]
  • Natalia:  Semoga cepat pulihnya... Fisioterapi itu memang harus rajin dijalanin ya...[~~]
  • Objek Wisata Di Bandung:  Yang namanya buah sepertinya enak tuh gan. Apalagi buah-buahn yang[~~]

Links

TagCloud