flipping channel tipi sambil ngeliat pembahasan pemilu, ketika sampai ke masalah DPT, koq yang dibahas cuma bahwa terdapat nama anak dibawah umur, nama orang dobel, orang yang sudah meninggal, TNI / Polri, tapi gak kedengeran disebut kalo ada banyak nama orang yang tidak terdaftar di DPT.
misalnya vanya, yang bertanya-tanya kenapa dia dan keluarganya yang udah puluhan tahun tinggal di daerah yang sama, tapi koq malah tidak terdaftar di DPT. padahal lima tahun lalu mereka terdaftar dan memilih.
lalu pagi ini, di twitter pun bertebaran informasi kalo banyak yang ga milih, karena mereka ga terdaftar.
ada apa dengan DPT ini ya?.
kalo udah H-sekian, buat para pemilih yang baru tau kalo namanya tidak tercantum, tentu sudah tidak bisa apa-apa, karena tidak ada pengecualian untuk hal tersebut. kalau mereka masih niat pengen ikut pemilu presiden, katanya mereka bisa 'mendaftarkan' nya pada saat mereka ditolak di TPS.
kalo yang gue tangkep disini adalah, keteledoran RT yang tidak me-list para warganya dengan baik. jika list tersebut ada, dan jika memang benar bahwa jauh-jauh hari sebelumnya ada 'pendaftaran' pemilih. para RT ini bisa langsung menyerahkan list daftar warganya pada saat 'pendaftaran' itu.
okelah RT tidak mempunyai list data warga yang benar. tapi disini letak kedunguan KPU/D. tampaknya mereka tidak punya database warga negara ini.
gue yakin dari sekian propinsi di Indonesia pasti sudah menjalankan Pilkada. ketika pemilihan gubernur tersebut KPUD sudah mempunyai daftar warga propinsi tersebut. dan jika dikombinasikan dengan data pemilu tahun 2004 lalu harusnya data tersebut saling melengkapi. tapi apa coba? orang yang lima tahun lalu ikut pemilu dan beberapa tahun/bulan lalu ikut Pilkada, namanya ga tercantum?
trus satu faktor lagi, tampaknya IT consultan yang disewa KPU saat ini kualitasnya rendah, jauh berbeda dengan yang tahun 2004. apa mereka menyimpan data pemilih dengan excel? gila aja! dan gue yakin itu terjadi, soalnya terlihat dari data DPT yang aneh aneh, dobel, dll
kejahatan bukan hanya monopoli dunia nyata. di dunia maya pun kejahatan terjadi. tapi sialnya, kejahatan di dunia maya dampaknya adalah dunia nyata.
beberapa waktu lalu, penggunaan kartu kredit indonesia ditolak di seluruh toko (online) di dunia, karena dicurigai credit card yang dipergunakan untuk membayar/belanja tersebut tidak sah.
setelah masalah carder ini agak terlupakan, dan dunia (internet) pun sudah punya penangkalnya, sekarang ada lagi kejahatan dunia maya yang lagi ngetren.
kejahatan ini sebenarnya meng-copy kejahatan dunia nyata, dengan difasilitasi dunia maya.
kejahatan yang sekarang lagi marak di dunia maya, adalah penipuan. penipuan dalam bentuk transaksi jual beli barang dan jasa.
modus operandi penipu online ini pun dilakukan dengan berbagai cara,
ada yang menjual melalui milis, melalui forum, melalui mini iklan,
text-ad.
dengan mengaku berada di kota yang berbeda dengan calon mangsanya,
mereka memancing kelemahan dari para calon 'pembeli' yang tidak sadar
mereka sudah terjebak.
diceritakan, di milis gadtorade, ada orang yang melakukan transaksi pembelian gadget dengan seseorang yang dikenal melalui milis tersebut dan ternyata setelah pembayaran (transfer) dilakukan, barang yang datang ternyata bukan gadget yang dimaksud, ternyata paketnya berisi lembaran brosur paket investasi.
di forum kaskus, untuk mengatasi kejahatan penipuan, mereka membuat sebuah 'jembatan' yang memperantarai pembeli dan penjual. walaupun saya tidak tahu detailnya bagaimana, tampaknya cara seperti ini lumayan ampuh untuk mencegah penipuan yang dimaksud. karena pembeli dan penjual tampaknya divalidasi sehingga kebedaan mereka di dunia nyata ada nyatanya.
sayangnya beberapa orang yang sudah tertipu, jarang ada yang melaporkan ke polisi. padahal polisi sudah mempunyai divisi khusus cyber crime untuk menangani masalah ini. semata-mata karena mereka takut harus mengeluarkan uang hanya untuk melaporkan kejahatan. kalau begitu, mungkin silahkan mencoba form pelaporan yang tersedia di website divisi khusus tersebut di http://www.cyber-poldametro.net/Indonesia/Laporan.asp
masih dari milis gadtorade, ada yang bercerita, ketika melapor ke polisi berhubungan dengan penipuan yang menimpa rekannya, polisi mengungkapkan bahwa setidaknya telah menangkap satu kelompok penipu yang berjumlah kurang lebih 30 orang yang beroperasi di internet. lengkap dengan rekening-rekening yang dibuat menggunakan KTP-KTP palsu yang jumlahnya puluhan. wow!
tapi yang lebih mengejutkan, komplotan berisi 30 orang itu, dibilang masih kelompok yang kecil. masih ada kelompok yang lebih besar. woww!
unrelated news : sindikat penipu barang elektronik.
ngomong-ngomong soal internet. bapak penemu internet pun pernah ketipu di internet. apalagi para newbie cobak :D.
yang pasti para penipu itu lebih lihay, dan lebih galak, lebih gertak dari pada yang tertipu.
jadi yang pasti tetap menjaga kewaspadaan kalau hendak bertransaksi online.
untuk yang ingin bertransaksi secara online, ada baiknya untuk:
masih banyak kejahatan di dunia maya selain penipuan, seperti yang terlihat pada laporan kejahatan internet di Amerika. tapi yang pasti semua yang terjadi di dunia maya, pasti berdampak pada dunia nyata.
Laporan kejahatan internet di Amerika
image source: http://dogllc.net/programs.html
pajangan dengan tulisan "tamu harap lapor" biasanya banyak ditemui di lobby ataupun resepsionis di gedung perkantoran.
gue bilang pajangan, karena bagi sebagian orang, tulisan tersebut tidak berarti apa-apa, cuma hiasan meja si resepsionis atau sekuriti. dari pengamatan gue, "sebagian orang" tersebut kebanyakan orang yang "penting" dan "pintar". mereka menganggap tulisan tersebut membodohi dan melecehkan mereka, sehingga mereka cuekin aja.
siang ini -- di tempat klien --, gue mau ke basement, dari lantai 7.
lift berhenti di lantai 1, dan beberapa orang didalam lift keluar.
trus sesaat lift hendak menutup, tiba-tiba dua orang berjas rapih, salah satunya orang asing, masuk kedalam lift.
begitu masuk, mereka celingak-celinguk mencari tombol nomor lantai yang biasa dipencet untuk menuju lantai yang akan dituju. begitu sadar bahwa tombol tersebut tidak ada. mereka buru-buru memencet tombol pembuka pintu. untung pintu lift terbuka dan mereka segera keluar.
lift di gedung ini memang tidak ada tombol lantai di dalam lift. tapi adanya di luar. jadi, orang harus menentukan dulu lantai mana yang mereka tuju sebelum masuk ke lift dengan memencet tombol yang ada di gang - di luar lift.
kalau saja kedua orang pintar dan penting tersebut, mau me-lapor-kan keberadaan mereka, hendak kemana, lantai berapa, tentu mereka akan dipandu oleh sekuriti dengan menunjukkan apa yang mereka harus lakukan.
dan juga dengan melaporkan diri, mereka akan dapat IDcard visitor, yang akan memudahkan mereka berinteraksi dengan orang lain dan di identifikasi oleh sekuriti di lantai yang mereka tuju.
karena semua pintu dilengkapi dengan kunci elektronik yang hanya bisa dibuka dengan IDcard pegawai. jadi untuk tamu, harus dibukakan oleh sekuriti.
bahkan, jika mau ke kantor tetangga (masih di gedung yang sama) mereka harus dapat IDcard visitor khusus untuk bisa memecet nomor lantai kantor tetangga tersebut. tanpa IDcard khusus tersebut, ga bisa sampai ke lantai yang dimau, karena tombol lantai nya tidak akan bereaksi sebelum ada verifikasi magnetik dari IDcard tersebut.
gak lucu khan, udah rapih, kelihatan penting, tapi cengo' karena ga tau musti ngapain di kantor/gedung orang.
atau, mungkin diganti aja ya tulisan "tamu harap lapor" dengan "malas melapor, sesat di gedung" :)