bangsa ini kepengen diaku sebagai bangsa yang besar. besar secara harafiah aja sih udah. tapi itu ga cukup untuk membuat mata internasional ngelirik lebih banyak.
gak sedikit personal, maupun organisasi atau kenegaraaan yang menonjol di dunia internasional, tapi tetep ga cukup juga untuk membuat tulisan ‘indonesia’ muncul.
contohnya paling terakhir adalah OST Frozen yang dinyanyikan dengan 25 bahasa, tapi bahasa indonesia ga ada.
kenapa?
entah.
padahal Disney On Ice tiap tahun digelar di jakarta. dari situsnya disney pun sama sekali ga tercantum ada nama indonesia.
mari kita liat hal lain; bahasa melayu masuk top 10 bahasa yang dipergunakan di twitter
koq bisa?
entah.
mungkin yang nganalisa ngga bisa bedain mana bahasa indonesia mana bahasa melayu. tapi itu jadi menunjukkan bahwa bahasa indonesia pun gak dikenal.
masih di twitter, indonesia masuk top 10 negara dengan market terbesar di twitter. tapi apa kah ada perwakilan twitter di indonesia? trus mau jualannya gimana? deal langsung dengan twitter amerika? yang ada devisa nya tetep pergi keluar.
trus ini salah siapa?
kalo ini kaya‘nya gue bisa nebak, ini salah pemerintah sendiri, yang bikin peraturan yang nyusahin, dengan harapan ada calo, yang tentunya ada pemasukan ke pejabatnya. yang tentu saya buat korporasi macam twitter yang bakal kena IRS lah, audit internasional lah, uang jasa calo bisa bahaya buat mereka karena bertedensi suap.
hal ini mirip dengan facebook. indonesia juga masuk top 10 pengguna facebook. tapi apa mereka bikin perwakilan disini? engga kaya‘nya. sama mungkin dengan twitter yang keribetan dengan ijin usaha disini.
contoh lain sih: blackberry. sekali lagi, indonesia adalah top 10 pengguna blackberry. tapi bukannya difasilitasi supaya ada kemudahan, malah direcoki dengan segala tuntutan data center. yang toh juga ga dipenuhi, dan setelah ganti kulit pun, BBM tetep lumaya punya kuku dikalangan chatter indonesia.
Â
orang sini kaya'nya emang udah bener bener bebal. hanya untuk memulai minta maaf aja susah banget.
beberapa waktu lalu ketika hendak pulang setelah menghadiri resepsi di sebuah hotel ternama di bogor, ketika sedang antri keluar, tiba-tiba **JDDUUUUGGG!**. mobil yang lagi statis diam langsung terjajar kedepan. langsung gue ngijek rem. reflek ngerem tangan terus keluar mobil.
nyamperin mobil belakang yang bemper depannya udah nempel sama bemper mobil yang lagi gue bawa. trus gue ngeliat ke supirnya.
"oh kena ya pak?" kata ibu ibu/mbak-mbak yang ada dibelakang kemudi.
WTF! malah nanya dia! langsung emosi naik ke ubun-ubun. entah kenapa gue bisa ngerem maki-maki gue. langsung masuk mobil *tapi pake banting pintu. terus lanjutin ngantri keluar.
gue udah malas ngeliat seberapa parah kerusakan bemper mobil.
Â
beberapa hari lalupun, tetangga sebelah lagi bangun rumah. nah ini ketika malam haripun koq masih terdengar ketak ketuk, dan intense pula. dan puncaknya ini ketak ketok sampe jam 12 malam lewat juga ga selesai.
besok sorenya sepulang kantor gue samperin si tetangga.
"oh kedengeran ya?" kata si tetangga dengan sok polos.
WTF! gue komplen ya karena kedengeran. kalo ga kedengeran ngapain juga gue komplen,.
FUCK YOU ALL. kalo kalimatnya dimulai dengan permintaan maaf, say sorry, atau sejenisnya, bukannya lebih baik, lebih menyenangkan.
tapi ini sama sekali ga ngakui kesalahan, ga minta maaf, terus berlagak pilon.
Â
agak heran sama org yg (ga sengaja, mungkin) nginjek kaki orang trus nanya "sakit ya?". Bales injek aja gimana?
— Chichi Utami (@ChicMe) November 6, 2013
Â
gila banget deh penyakit  gak introspeksi diri dan ga sadar diri gini.
Â
masih terkait dengan renovasi rumah, kali ini ternyata gue mesti ganti total genteng, karena selain umurnya sudah mungkin nyaris (atau bahkan lebih) dari 10 tahun, juga karena tuntutan yang punya rumah :D
singkat cerita, akhirnya setelah mengontak beberapa vendor penyedia genteng beton ringan, setelah berminggu-minggu barulah ada yang merespon datang ~ itu pun setelah ditelpon untuk kedua kalinya ~ untuk mensurvey kondisi pergentengan rumah yang gue tempati ini.
setelah survey, mereka mengirimkan brosur dan harga. kemudian setelah itu tawar menawar yang alot, akhirnya deal dengan salah satunya.
untuk bisa di produksi, harus mentransfer dulu downpayment 50%. dan kemudian dilunasi satu hari sebelum barang diantar.
hmm, cara bisnis yang aneh. tapi ok lah.
setelah pelunasan, benar keesokan harinya barang diantar, dan dijanjikan untuk besoknya lagi mulai dipasang.
ok.
benar juga, besoknya datanglah dua orang, satu supervisor dan anakbuahnya ~ jam 2 siang. dengan alasan nyasar. dan gue yang udah bela-belain cuti untuk nungguin mereka datang cuma bisa heran, "dua orang, bisa apa?"
ternyata kedua orang ini kaya' team pendahulu, untuk menaikkan genteng-genteng baru tersebut ke atas. yang sialnya dieternit gue ini sama sekali ga ada dak untuk naroh apapun, karena sudah untuk torent.
bertanyalah gue, "emangnya gak nanya dulu ke orang yang survey kemaren?"
dengan jawaban diplomatis di iya kan, cuma kurang detail informasinya.
tapi beberapa waktu berselang, si supervisor tukang itu malah balik nanya, apakah si pensurvey ini naik sampai ke eternit, apa cuma dari bawah aja.
wuah! ketauan nih orang ga ada saling komunikasi sama si surveyornya.
jadi walhasil, mereka itu ga ngapa-ngapain, yang ujungnya akhirnya mereka balik lagi ke pabrik mereka di tangerang dengan janji besok akan datang dengan tukang tambahan.
intinya adalah:
hal berikutnya adalah, si tukang tersebut ga tau kapan bakal selesainya pembongkaran genteng lama dan pemasangan genteng baru.
singkat cerita kemudian. ada beberapa GRC plafon rumah yang pecah entah karena keinjak, atau kejatuhan genteng/semen/puing :(
sialllll sial, baru dua bulanan lalu ganti itu plafon, :(
lalu bencana berikut terjadi adalah, sebagian genteng lama sudah dilepas, tapi genteng baru belum dipasang. dan hujan saudara-saudara. jakarta yang lagi getol-getolnya musim panas, eh ini hujan di tengah malam!
memang sih ditutup dengan terpal, tapi itu gak mencukupi.
walhasil netes-netes lah air hujan itu ke plafon. dan memperhancur GRC plafon yang baru gue ganti 2 bulan lalu!!!
dan tengah malam itu gue mesti ngangkut beberapa barang elektronik dan ~rencananya~ kasur, kalau hujan berlanjut.
disusul dengan hujan di hari kedua, semakin memperparah GRC, akhirnya dibeberapa sambungan lepas. :(
si supervisor tukang ini cuma berdiplomasi bahwa mereka sudah melakukan yang terbaik. AJE GILE! yang terbaik buat elo itu KEHANCURAN buat gue!
singkat cerita lagi.
gentengnya ternyata ga cukup, kehabisan, kekurangan. dan gue musti pesen dulu.
dan sekali lagi hal itu tidak terkomunikasikan dengan baik ke gue atau bokap. walhasil satu hari besoknya para tukang itu ga datang, dengan alasan gue harus MEMESAN dan MELUNASI dulu 16 lembar genteng tambahan!
AJE GILE! kenapa ga didatengin dulu aja, khan udah juga gue bayar 100% genteng sebelumnya.
KAMPRING!
jadi satu hari diperlukan untuk melunasi, satu hari kemudian untuk barangnya datang. dan tiga hari kemudian baru tukangnya datang. karena satu dan lain hal dua hari gue ga dirumah, satu hari tukangnya bilang kendaraanya bermasalah jadi ga bisa dateng. PRETTTTTTT!
gila ya.