kebetulan dapat kesempatan mencutikan diri, jadi seperti waktu waktu sebelumnya dimana selalu ngambil cuti untuk nonton film blockbuster. kali ini juga.
cuma kali ini kaya'nya gue agak ga update sama film star trek ini. beruntung sesaat sebelum nonton, trans tv nayangin star trek prequelnya, jadi punya 'bahan' Â untuk nontonnya.
entah kenapa, gue ngga inget kenapa gue ga nonton star trek yang tahun 2009 itu. ya sud.
nontonlah yang 3D imax. apalagi belum pernah nyobain imax di gandaria city.Â
sampe sana dengan pede nya nyamperin ticket boothnya, eh taunya (untuk imax) hanya tersedia bagian setengah kebawah studio. bagian atasnya 'terbooking' sama m-tix. lah. sebel amat. tapi udah nanggung, kapan lagi terpaksa duduk di tengah.
filmnya bisa dibilang less 'star trek', lebih ke arah drama nya. drama antara spock dengan kirk - dan cast sekitarnya. yang menonjol buat gue malah si scotty - sementara orang2 pada amaze dengan khan.
selain itu karena gue bukan penonton star trek original series, jadi kurang paham bagan utuh karakter-karakter nya. tapi secara cerita gue menangkap alurnya.
cuma sayangnya ya itu, karena gue penonton star trek : the next generation, gue merasa ini kurang star trek :D, kurang dari segi tech nya. masa' communicator nya mirip motorola startac.
trus warp trailnya pesawatnya, jelek, ga suka gue.
dan ketika orang mencat mencet touch screennya ga di-detail-in shoot nya.
kembali ke dramanya, lumayan menyentuh.
betapapun beda pemikiran, tapi kalo udah click ya gak ada yang bisa mengubah itu. spock dan kirk emang saling melengkapi satu sama lain
Â
Â
jika ada orang yang berkemampuan menghentikan kejahatan tapi ga dilakukan, ya itu sama aja dia juga melakukan kejahatan. contohnya ya polisi, dia ngeliat orang lagi mau maling, tapi dia ga mencegahnya , ya sama aja si polisi itu maling.
ditulisan ini gue cuma mau fokusin ke hal-hal lalu lintas. seperti yang sering gue amati, di beberapa tempat seperti persimpangan sarinah, persimpangan pasar baru, persimpangan dokter sutomo, itu para polantas ga guna banget. ada yang melanggar rambu (lalu lintas) di depan mata tu polantas, di cuekin. buat gue yang berusaha banget ga melanggar rambu jadinya gondok banget. super gondok.
Tiap hari gue dirugikan sama polantas yg ga menindak pelanggar lalulintas, udah capek-capek tertib diperlakukan sama kaya yg ga tertib
— snydez (@snydez) September 22, 2012
nanti giliran gue melanggar hal hal ga penting yang ringan seperti misalnya ga menyalakan lampu motor - karena kelupaan, ga sengaja, eh malah disetopin dan ditilang.
beberapa contoh kasus, sore hari jam 5-an, persimpangan pasar baru - hotel golden itu parah banget, yang mau kekanan cuma dikasih satu lajur, karena lajur paling kanannya sudah dipakai untuk busway. nah ada mobil , motor yang masuk busway dan pada saat bersamaan , kendaraan yang mau kekanan dapat giliran hijau. eh motor mobil yang dari busway ternyata pengen lurus, dan maksa. eh polantas yang persis berhadapan dengan kondisi itu, cuek aja.
nah kalo pelanggaran rambu dicuekin gitu aja, walhasil para pelanggar lalu-lintas merasa aman. merasa itu adalah hal biasa. jadi lain kali juga melakukan lagi. itu baru pikiran satu orang pengendara, tapi kahn orang sini itu membebek, walhasil begitu melihat orang lain ga diapa-apain sama polantas, dia juga merasa ikutan aman.
polantas mau seberapa buncit perutnya juga ga dianggap, dimana rasa takut sama polantas juga sudah hilang.
Itu tmc emang bisanya ngetweet doang. Coba lah datang ke persimpangan gunung sahari - pasar baru, sarinah, dll. Pelanggar rambu bebas aja
— snydez (@snydez) September 22, 2012
jadi kemanain itu wibawa polantas sebagai pengegak hukum, dilecehin sama pengendara karena kelakuan sendiri
kalo gue ngerti hukum , mungkin gue akan bikin class action, gue bakal tuntut semua polantas yang ga memproses para pelanggar rambu itu di'tilang' dan mereka menjalani pengadilan sendiri.
selain masalah gondok karena pembiaran pelanggaran itu, hal yang lebih serius adalah terjadinya kecelakaan.
pada malam hari, beberapa kali gue ngeliat kecelakaan di persimpangan sarinah, karena yang satu maksa belok, sementara yang lurus juga ga ngeh kalo ada yang belok
nah kalo kaya' gitu emang polisi disitu mau tanggung jawab? nyawa orang lho..
yang ada malah polantasnya nyari 'untung' dari kecelakaan
intinya sih: kalo ada hal hal kecil negatif tapi dibiarin, semakin lama jadinya malah kejahatan kelas kakap. seperti yang dilansir sama broken window theory deh.
gue sama sekali ga anti perokok, asal mereka merokok ditempat yang dimana mereka sendiri aja yang bisa menghisap asapnya, gak perlu bagi-bagi asap rokok dengan orang lain yang ga pengen terpapar asap rokoknya.
ada beberapa tempat yang benar-benar harus bebas dari para perokok. yang pertama : rumah sakit, satu lagi adalah: sekolah. yang namanya rumah sakit, atau lembaga kesehatan, tentu sudah sewajarnya melarang orang merokok di lingkungan mereka.
sementara, sekolahan, dimana anak-anak yang (untuk ukuran TK/SD) yang masih polos, yang masih meniru-niru, tentu saja harus dijauhi dari segala macam bentuk hal-hal yang negatif, salah satunya adalah tidak mencontoh dan meniru orang yang merokok.
beberapa waktu lalu, gue miris banget ngeliat ada orang ngerokok di lingkungan sekolah anak gue. lingkungan TK - taman kanak-kanak. dan beberapa hari lalu gue ngeliat ada orang ngerokok di dalam lingkungan SD - sekolah dasar - dimana anak gue lagi test masuk.
otak orang itu dimana ya? ngerokok dilingkungan yang harusnya bersih dari asap rokok. okelah kalau ternyata masih terpelajar - punya otak, tapi dimana empatinya tuh orang. gila.
pengen aja sih gue tegur, tapi gue ini orangnya emosian, ujung-ujungnya bisa berantem, dan hasilnya ga baik juga buat contoh ke anak-anak gue.
kalopun gue negur lewat guru/satpamnya juga belum tentu langsung di-iyain, karena mereka juga punya kepentingan sendiri.
akhirnya gue cuma berusaha menghindari orang perokok gak punya otak/empati itu dari anak-anak gue. terserah sih kalo mau ngerokok, mau mati paru-paru elo hangus, ya mati aja sendiri sana, jangan nularin ke orang lain.
Â
You smoke cigarettes? Wow! You're So Cool! LOL, Jk. Have fun dying
— 9GAG (@9GAG) April 10, 2013
Â
Â