dateng ke bca di kantor, dibukain pintu sama satpam, trus pas belok menuju customer service, ditanya "untuk keperluan apa?.. ", dan seperti biasa gue akan gak siap dengan pertanyaan itu, setelah bergumam sebentar .. "mo ganti buku.."
dateng ke mandiri thamrin sama ran, dibukain pintu sama satpamnya, ditanya "keperluannya apa bu..?"
dateng ke indosat customer center di sarinah, ngeliat csnya gak ada client, gue ngasih gesture apakah gue bisa langsung ke salah satu dari mereka, tapi di jawab [dengan gesture juga] kalo gue mesti ke sekuriti atau respsionisnya, dan seblum dapet tiket antrian gue harus menjawab pertanyaan "mengenai apa pak?.."
entah kenapa, gue gak begitu suka ditanyain apa kepentingan gue untuk bertemu customer service. soalnya khan apa pun kepetingan customer, cs harus tetap melayani nya .. gak perlu terfilter dulu sebelum sampe ke mereka.
toh setelah terinspeksi oleh sekuriti, tetebh ajak sebagian besar akan terus ke cs. karena sebagian besar orang yang dateng ke cs udah tau, bahwa urusannya harus diselesaikan dengan cs, bukan dengan teller [kalo di bank] atao di sekuriti.
apakah ini yang disebut ramah dan bersahabat; disapa didepan pintu dan kemudian ditanyakan apa kepentingan kedatangannya?.
kalo gue bilang sih annoying.
sama kaya' di gunung agung, begitu loe memasuki pintu nya, langsung aja mba`mba` atau masmas menghampiri dan menanyakan "ada yang bisa dibantu..?, mencari buku apa..?"
kalo gue bilang sih itu annoying.
gak suka aja sama ramah yang artifisial apalagi yang terkait dengan bisnis.
dulu gue pernah dapet tips coding, yaitu untuk mentrap kejadian yang paling sering walaupun tidak melakukan apa apa
if x=1 then
'just do nothing
else
x=x+1
y=x*10
z=y^2
end if
kalo yang kasus gunung agung mungkin mempunyai tujuan yang sama dengan tips tadi, yaitu untuk mempercepat proses.
tapi kalo yang di bank, buat apa ada pemfilteran seperti itu?.