kecewa, aku padamu.
selalu meminta perhatian berlebih.
banyak hal lain juga yang perlu perhatianku, namun rongrongan mu sungguh membuat kesal hingga membuncah.
nyaris setiap minggu, ku ladeni keinginanmu untuk mengisi perutmu.
ketika kupenuhi isi perutmu sampai 40 psi, tak sampai seminggu kau bilang lapar lagi.
dan kuperiksa, isi perutmu hanya 13 psi.
selalu begitu.
kamu itu baru,
ya.. baru.
baru 4 bulan lalu.
harapanku, kamu harusnya tidak rewel.
baiklah, kuajak kau untuk diperiksa.
terlihat baik-baik saja.
eh tapi tunggu, apa itu buih-buih sabun yang muncul perlahan di sambungan pentil karet.
eh ada lagi, terlihat ada gelembung sabun yang berbuih pelan juga di tengah badanmu,
kata abang yang memeriksamu, kemungkinan ada kawat kecil menancap di situ.
baiklah, supaya totalitas,
maka pentil karet diganti dan lubang halus di badanmu ditutup.
lalu kau bilang, saudara depanmu sudah gundul,
ya,.. ya.. aku sadar itu, namun kamu sendiri baru ada sekitar 4 bulan lalu, terlalu cepat untuk dompetku menghadirkan saudara depan mu.
namun karena suatu hal,
akhirnya saudara depan mu pun datang.
aku sudah memberikan semua yang kau mau.
jadi, bekerjasamalah denganku. jangan rewel dan recoki aku terlalu cepat. jadilah kuat bertahan di jalan.