bertahun-tahun lalu gue mengeluhkan bagaimana kasihannya pasien rawat inap di rumah sakit ini, ternyata sampai saat ini ternyata ga ada yang berubah dari bagaimana standar operasional mereka.
apakah ini terjadi juga di rumah sakit lain?, entah,
mungkin kalo memang belum ada yang membahas hal ini, silakan mahasiswa (lulusan) MARS, coba dikembangkan dan diterapkan.
jadi, permasalahannya yang terlihat adalah tidak adanya kesinambungan (penyampaian) informasi;
- dari suster yang satu ke suster yang lain,
- dari suster ke penunggu pasien,
- dari penunggu pasien ke penunggu pasien lainnya,
dan juga belum idealnya komunikasi ;
- dari dokter ke suster,
- dari suster ke dokter,
- dari pasien ke dokter,
dari pengamatan tersebut, gue mengusulkan untuk menjembatani permasalahan-permasalahan tersebut, bisa menggunakan semacam papan informasi.
perlunya ada semacam board info untuk ruangan suster, dengan informasi;
- jam
- room
- bed
yang ditempelkan cue card, info singkat.
misal pada matriks jam 7.00, room 201, bed 1 : terpasang infus.
lalu pada matriks jam 8.30, room 201, bed 1 : ganti infus
sehingga, jika papan ini dilihat jam 7.30, susternya sudah tau bahwa infus dipasang 7.00 tadi, dan 1 jam lagi harus ganti infus untuk pasien tersebut.
dan ini tentu menuntut peran aktif susternya, begitu dia lihat board, lalu langsung take action ketika sudah waktunya.
lalu di ruang inap, di sisi kepala bed pasien, dipasang papan cue yg sama,
matriks jam 7.00 ditempel cue card infus terpasang, dan di 8.00 ditempel infus diganti.
sehingga penunggu pasien yg melihat itu di jam 7.30 bisa tahu bahwa sebentar lagi ganti infus. dan kalaupun penunggu pasien berganti di jam 7.15, penggantinya akan dapat info yang jelas.tanpa kebingungan musti gimana ngapain, misal ditanya suster di jam 7.30 apakah pasien sudah BAB, sudah bisa langsung terjawab.
begitu juga ketika dokter visite, biasanya ini moment yang sekelebat doang,
kalo pasiennya ga ceriwis, malah jadi banyak missing information-nya.
ketika dokter visite, suster juga bawa beberapa cue card yang tinggal dimasukkan ke to do nya dia atau pasien, atau bahkan to do nya dokter,
jadi ga mengandalkan ingatan dari suster atau dokter doang,
misal, cue card, lepas oksigen
, pasang obat baru
,
nanti di cue card tinggal ditulis jam kapan harus action-nya.
dan juga aktivitas tulis menulis harusnya bisa dipersingkat, dengan adanya cue card seperti ini.
Board info. Clipboard. Dst.
Sekian belas tahun lalu perusahaan Swiss bikin bolpoin tinta yang digital buat RS. Apa yang ditulis di kertas saat mengunjungi pasien akan dikirim secara nirkabel ke data ruang perawat jaga.
Tapi akar masalah tetes mata adalah manajemen informasi. Tanpa alat Swiss mestinya bisa. Di dalamnya ada soal rasio tenaga medis dan pasien sih.