mengantar ran ke lokasi kantornya menggunakan angkutan umum, yang paling jadi perhatian gue adalah, silaunya sinar matahari.
berjalan di teriknya matahari, yang terasa bukan di kulit, tapi di mata.
sepanjang jalan mata hanya mengerenyit mencoba menahan semburat sinar yang menerjang pupil mata.
pernah daniel dan ninit berbincang mengenai penggunaan kaca mata hitam ketika berada di bawah pancaran sinar matahari yang terik.
@qronoz dulu suka berasa sejuta gaya ke halte bus TJ doang pake kacamata item tapi lama2 cuwek aja krn emang mata sakit. fungsi, bkn gaya.
— ninit yunita (@ninityunita) October 30, 2015
iya, padahal orang jakarta itu penuh gaya, harusnya sih ga masalah pakai kaca mata hitam di jalanan. toh untuk fungsi dan fashionnya dapat dua duanya.