beberapa waktu terakhir ini beberapa kali jadi penunggu pasien di rumah sakit, dengan berbagai macam kelas rawat inap.

beberapa rumah sakit memang membolehkan satu orang keluarga pasien menunggui yang lagi dirawat. hanya satu orang, dan harus menggunakan semacam pengenal yang dipakai setiap berkeliaran di luar jam besuk.
dan juga jangan harap ada fasilitas yang memadai untuk penunggu tersebut.

jadi penunggu biasanya terpaksa tidur sambil duduk di kursi. itu kalau ada kursinya, kalau tidak ada, kemungkinan harus di lorong.
kalo mau nyoba, bisa membawa kasur tipis atau selimut tebal untuk dijadikan alas tidur. tapi biasanya dilarang kalau ketahuan oleh petugas jaga/security. jadi pintar-pintarnya aja membawa alas tidur itu ke kamar rawat.

banyak alasan kenapa lebih baik ada yang nungguin pasien ketika dirawat di rumah sakit. dari sekian banyak hal yang gue perhatiin adalah karena issue pada perawatnya.

gue menemui kadang perawat itu ga sigap terhadap permintaan pasien.
kaya beberapa waktu lalu, pasien di sebelah, minta tolong untuk obat tetesnya tiap jam, dan obat tetesnya ada 2 yang harus berselang 5 menit.
ketika dia manggil perawat, obat tetes pertama sudah ditetes, tapi khan nunggu 5 menit untuk tetesan obat ke 2, nah susternya pamit, nanti akan datang lagi.
apa yang terjadi saudara-saudara? susternya ga datang lagi 5 menit kemudian, ditunggu setengah jam pun engga datang, lalu pasiennya panggil lagi perawatnya, eh yang datang perawat yang lain. ketika disampaikan permasalahannya, suster yang ini bilang mau tanya rekannya tadi.
setelah keluar, ga balik-balik lagi,

nah hal kaya’ gini bisa ditangani kalau ada yang nunggu, sehingga obat atau apapun yang memang penting, khan bisa dilakukan sendiri.

lorong rumah sakit

lorong rumah sakit

salah satu hal yang gue ga percaya bahwa orang (apalagi pasien) bisa istirahat dengan baik di rumah sakit, adalah ya karena perawat ini.
tiba-tiba jam 10 malam, ujug-ujug datang, cuma mau bilang, kalau mereka ganti shift,
atau jam 12 malam, mereka mau tensi lah, mau check apa lah,

Another post
ice skating
ice skating

gue sama sekali ga pernah bisa bersepatu roda, apalagi lancar. tapi ketika melihat iklan ice skating di mall @ alam Read more

bertemu teddy sheringham
bertemu teddy sheringham

sebagai penyuka manchester united dari sebelum tahun 1999, jelas gue mengenal teddy sheringham. walaupun pada perjalanan karirnya, bukan hanya manchester united Read more

pembayaran parkir (swalayan) nirtunai
pembayaran parkir (swalayan) nirtunai

sekarang ini tampaknya sudah masuk era layan diri sendiri (self service) dengan kombinasi nirtunai/non-tunai/cashless. salah satu implementasinya adalah pembayaran parkir Read more

bedanya kelas luring dan kelas daring
bedanya kelas luring dan kelas daring

kadang yang namanya kebiasaan itu walaupun berbeda situasi, akan tetap terjadi

iya sih mungkin itu bagian dari perintah dokter, makanya gue selalu beranggapan: orang malah stress kalo dirawat di rumah sakit.