Bengkel resmi apa bengkel non-resmi? buat gue koq ya sama aja. motor smash gue ya tetep aja ga enak untuk dikendarai.
motor ini pokoknya udah bolak balik masuk bengkel resmi dengan keluhan yang sama, tetap tidak ada perubahan menjadi baik. ketika coba dimasukkan ke bengkel sebelah rumah - yang bengkel umum - paling bertahan 4 harian, abis itu kembali ketidaknyamanan.
di bengkel resmi, sparepart sudah pasti original dan untuk perbaikan sparepart jelas ga ada. yang ada adalah mengganti baru. jika memang ganti baru biasanya harus 'satu blok' alias ga bisa pretelan sparepart mana yang rusak doang yang diganti.
sementara di bengkel non-resmi, bukan hanya bisa diperbaiki, tapi bisa juga diakali, dikanibal. kalaupun ganti baru, bisa ganti sparepart yang rusak aja, tapi ya itu, gue yakin bukan barang ori.
mekanik di bengkel resmi, gue yakin juga sudah mengantongi sertifikat mekanik, terdidik formal. cuma sayangnya jadinya ya by the book, ga kreatif. apa-apa yang harus sesuai manual handbook.
sementara mekanik di bengkel samping rumah ini, gue yakin juga ga bisa disebut mekanik, bisa bongkar juga paling karena sering liat, coba-coba, otodidak. mungkin ada yang mengantongi sertifikat mekanik, tapi gue yakin sebagian besar ga punya sertfifikat tersebut. banyak anak-anak tanggung yang mungkin 'ngenger' atau magang di bengkel, yang seiring waktu akhirnya ya .. menambah pengalaman, dari satu motor ke motor lain dan dari satu merk ke merk lain, dari satu tipe ke tipe lain. sementara kalo mekanik bengkel resmi, ya paling motor yang dihandle ya cuma satu merk motor doang.
jadi ya itu skill dan kreatifnya mekanik bengkel umum, karena jam terbangnya, bukan karena sertifikasi.