karena kilometer di aerio sudah menunjukkan 41.600an, sementara dari gantungan informasi dari bengkel menunjukkan harus kembali ke bengkel untuk service pada kilometer 40.000. jadi sudah kelebihan 1.000 km.
akhirnya dari pada tertunda-tunda melulu, akhirnya gue bawa mobil ke bengkel tanpa reservasi dulu.
sebenernya sih sudah reservasi, tapi salah lokasi bengkel, gue mendapat nomor telpon bengkel yang ternyata berlokasi di gunung sahari. sementara gue mau yang di jalan danau sunter selatan yang lebih deket dari rumah.
sampai di bengkel, gue dapat antrian no.8.
sementara yang sudah booking, entah ada berapa mobil.
gue coba tanya sama pak Agus yang menerima gue, katanya sih mekaniknya dibagi dua, antara yang sudah booking, dengan yang tidak booking.
dalam hati gue, "buat apa dibikinin reservasi, kalo ternyata model gitu",
yang gue tau yang reservasi akan mendapat pelayanan lebih dulu. itu juga tertulis di spanduk yang mereka pasang untuk meminta customer menelpon memesan supaya tidak antri.
setelah menceritakan permasalahan apa aja pada aerio tersebut. akhirnya diambil kesimpulan bahwa akan mulai dikerjakan itu sekitar jam 11-an. sementara hari baru jam 8.30-an.
akhirnya gue putusin untuk meninggalkan mobil di bengkel, dan minta untuk dikabari sorenya apa bisa diambil.
sekitar jam 1-an dikabari oleh pak agus kalau mau konfirmasi pengerjaan apa aja, dan berapa kira-kira harga ongkosnya.
kemudian dikabari lagi soal bahwa mobilnya udah kesorean untuk bisa diambil, dan kasirnya sudah tutup. jadi besok paginya bisa diambil jam 9-an.
keesokkan paginya gue dan bokap ngambil mobil tersebut, karena bokap akan bawa pergi kondangan, jadi tadi rencana bokap langsung bawa aja parkir di rumah. eh ternyata bokap malah nyuruh gue aja yang bawa pulang.
sekilas tarikan mesin, rem dan beberapa bagian yang diservice sudah enak. cuma bagian ban aja terasa belum enak
setelah mobil sampe dirumah, langsung dipakai bokap nyokap yang ngajak denny untuk kondangan ke bogor.
beberapa waktu kemudian, selagi nyantai nonton tv. telpon bunyi, dari nyokap.
trus ternyata bokap yang ngomong. "son, coba itu kasi tau bengkelnya, masa' kunci ban gak kenceng semua, empat-empatnya! ini sekarang papa di jagorawi, untuk tadi ada yang ngasi tau kalo bannya goyang."
astaghfirullah al azim!
setelah mendapat kepastian bahwa keluarga ga pa pa. dan bokap udah ngencengin semua ban. gue telponlah ke bengkel, gue minta ngomong sama pak agus tadi. gue langsung komplen soal ga safety dan ga ada QC dari kerjaan mekaniknya.
pak agus sih minta maaf. dan menawarkan untuk mengirim petugas ke tempat mobil berada.
gue bilang udah dikencengin sama bokap, dan kemudian ditawarkan untuk supaya mobil dibawa kembali ke bengkel besoknya.
gawat banget deh mekanik indonesia. padahal ini bengkel resmi. gimana bengkel-bengkel ga jelas yang ada di pasar mobil atau senen cobak?!
kalo pernah denger ungkapan gini: "mekanik sini mah, ngelepas empat baut, nanti selesai kepasang, ada satu baut yang masih nyisa". nah itu ternyata bener.
gue ga tau apakah pak agus ini melaporkan kejadian ini ke bagian HSE atau sejenisnya.
soalnya kalau ini ga di'lansir' , ada ga feedback ke mekaniknya, dan ujung-ujungnya gak ada perbaikan.