dari jaman dulu praktisi perkilanan berkilah, bahwa orang tua lah yang harus memfilter apa yang harus ditonton anak. jadi kalo ada iklan nyeleneh jangan nyalahin iklannya (atau agency/pembuat nya). jadi mereka lebih memilih melepaskan keburukan ketengah publik, dan nyuruh publik untuk menghindari keburukan tersebut dibanding menyebarkan sesuatu yang bagus dari semenjak awal.
gue punya anak batita, dimana gue ga selalu ada disekitar dia ketika sebuah iklan buruk macam iklan mie sedaap ini tayang. anak batita merupakan peniru terbaik. apapun dia tiru, juga kalo ada iklan seperti ini. dimana talentnya (anak-anak pula!) berbohong. dan jika gagal diberi pengarahan yang benar, yang ada anak gue bisa menganggap bahwa berbohong itu hal yang wajar.
yah semoga siapapun yang punya ide membikin iklan seperti iklan mie sedaap ini, bisa membimbing anaknya (kalo punya) untuk tidak melakukan tidakan berbohong apapun.