gue meletakkan semua barang pertukangan dan perkakas gue dalam satu laci, supaya kalo butuh tinggal cari di satu tempat.

tapi, barang-barang didalam laci tersebut tidak pernah bisa rapi, selalu berantakan. karena.. ketika mencari barang, karena ga langsung ketemu, jadi dikeluarkanlah semua perkakas yang ada di dalam laci itu.

begitu ketemu, karena kadang buru-buru, jadilah dirauk aja barang yang berserakan di lantai di luar laci, digabrukin semua sekaligus ke dalam laci. terus kalau ternyata lacinya nyangkut ketika ditutup, diurek-urek sebisa mungkin supaya laci bisa ketutup.

barang di dalam laci
berantakan

bayangkan, akan menarik kalau ada startup yang mau coba memecahkan permasalahan ini. karena pada nature nya startup itu adalah problem solver 😀


mungkin mirip dengan konmari marie kondo, tapi kalau konmari adalah melepaskan, membuang barang-barang yang tidak berguna, tidak punya spark, tidak punya ikatan lagi.
sementara untuk kasus barang dalam laci ini adalah, barang-barang tersebut tidak tau kapan akan berguna, apa dalam waktu dekat, apan masih nanti nanti bakalan berguna. gak ada hubunganya dengan emosi keterikatan apapun.

Another post
hitchhike 2.0
hitchhike 2.0

"mas, punya aplikasi grab?" *bingung, maksudnya apa? "maksudnya pak?" "di henponnya ada aplikasi grab?" "ooh ada,.." "bisa pesan grab?" "maksudnya?" Read more

#inktober2018
#inktober2018

bulan oktober, adalah bulan di mana gue berusaha untuk selalu ngikutin inktober. untuk inktober tahun ini, gue bereksperimen dengan hanya Read more

no backward compatibility
no backward compatibility

rumah ini sudah berumur lebih dari 15 tahun. lalu beberapa hal memang kadang sudah waktunya diganti. seperti misalnya colokan listrik Read more

bergantung
bergantung

rencana cuma jenguk bu de yang sakit di dekat rumah, jadi persiapan ya standar aja, henpon, dompet, sudah. selesai dari Read more

mungkin saja sebagian besar barang-barang tersebut `sampah` beneran. tapi ya ga akan tahu.

gimana?