gue meletakkan semua barang pertukangan dan perkakas gue dalam satu laci, supaya kalo butuh tinggal cari di satu tempat.

tapi, barang-barang didalam laci tersebut tidak pernah bisa rapi, selalu berantakan. karena.. ketika mencari barang, karena ga langsung ketemu, jadi dikeluarkanlah semua perkakas yang ada di dalam laci itu.

begitu ketemu, karena kadang buru-buru, jadilah dirauk aja barang yang berserakan di lantai di luar laci, digabrukin semua sekaligus ke dalam laci. terus kalau ternyata lacinya nyangkut ketika ditutup, diurek-urek sebisa mungkin supaya laci bisa ketutup.

barang di dalam laci
berantakan

bayangkan, akan menarik kalau ada startup yang mau coba memecahkan permasalahan ini. karena pada nature nya startup itu adalah problem solver 😀


mungkin mirip dengan konmari marie kondo, tapi kalau konmari adalah melepaskan, membuang barang-barang yang tidak berguna, tidak punya spark, tidak punya ikatan lagi.
sementara untuk kasus barang dalam laci ini adalah, barang-barang tersebut tidak tau kapan akan berguna, apa dalam waktu dekat, apan masih nanti nanti bakalan berguna. gak ada hubunganya dengan emosi keterikatan apapun.

Another post
jakarta – malang lewat tol
rute google map jakarta - malang

untuk pertama kalinya gue nyetir jarak jauh, yaitu dari jakarta sampai ke malang, dan balik dari malang ke jakarta. salah Read more

caleg dpr ri 2019
caleg dpr ri 2019

pemilu 2019 itu tinggal hitungan hari. sementara orang-orang masih sibuk ngurusin siapa yang jadi presiden, sehingga tidak fokus bahwa ada Read more

pembayaran parkir (swalayan) nirtunai
pembayaran parkir (swalayan) nirtunai

sekarang ini tampaknya sudah masuk era layan diri sendiri (self service) dengan kombinasi nirtunai/non-tunai/cashless. salah satu implementasinya adalah pembayaran parkir Read more

tren akan berakhir
tren akan berakhir

beberapa hal menjadi tren, namun tak lama akan tak ter'dengar' lagi.

mungkin saja sebagian besar barang-barang tersebut `sampah` beneran. tapi ya ga akan tahu.

gimana?