5
Oct
2009
15:24
digital dark age
digital dark age (source: futurismic.com)
berawal dari tweetnya @hielmy yang mempertanyakan, "nanti anak cucu kita masih bisa liat foto-foto kita ga?, soalnya udah jarang orang nyetak fotonya, kebanyakan simpan di harddisk/CD/flashdisk"

pertama yang kepikir sama gue, eh iya ya. ngewarisin digital image didalam digital device belum tentu bisa tahan sampe 10 tahun kedepan. CD paling banter tahan 5-10 tahun, USB flashdisk 4-5 tahun juga udah rusak, harddisk lebih rentan. sampe ketika @ikhlasulamal mereply @hielmy soal "digital dark age - zaman kegelapan digital"

dari wikipedia dan beberapa tautan hasil google search mengenai "digital dark age" barulah gue tersadar, bahwa yang jadi masalah bukan hanya media penyimpanannya yang ga tahan, tapi dari sisi digitalisasinya bisa bermasalah.

seperti yang dicontohkan di wikipedia, bahwa file wordstar yang jaman dulu disimpan di disket 5¼" bisa dibuka pake apa sekarang?. disk drive untuk disket 5¼" udah ga ada yang pake, (untuk sementara mengesampingkan masih ada komputer jadul di pelosok negeri ini yang pakai diskdrive tersebut). lalu file wordstar ngebukanya pake apa? software aplikasi wordstar juga udah ga ada sekarang ini.

sekarang ini aja perkembangan teknologi begitu pesat. bayangin kalau 10 tahun lagi, gak ada lagi tuh komputer yang pake USB port. nah mau dicolok kemana tuh USB flashdisk berisi foto-foto itu. mending kalo ternyata file .JPG , .PNG masih disupport, kalo ternyata 5 tahun lagi extention tersebut udah gak dipake, mau buka pake apa image / foto tersebut?

Untuk saat ini memang, mungkin masih tertolong dengan internet. kita bisa upload foto/dokumen ke misalnya flickr, atau googledocs, dll. tapi perkembangan internet begitu cepat, bisa bisa google atau flickr besok bangkrut, mau gimana kita ngambil dokumen kita?

 

wabah twitter melanda dunia, tidak ketinggalan di indonesia. koran, tabloid yang berhubungan dengan teknologi dan gadget pun ramai-ramai membahasnya.

seiring dengan yang dilakukan artis selebritis di amerika dan internasional lainnya yang rame-rame mendaftar sebagai pengguna twitter, para selebriti indonesia pun tidak mau kalah.

berikut sebagian twitterID para selebritis indonesia dan pesohor serta public figure yang bisa (dan belum tentu bisa) di follow di twitter.

..dan masih banyak lainnya kalo mau diurut-urut. :)

kaya'nya ini imbas dari penggunaan blackberry yang juga mewabah di kalangan orang indonesia, tidak terkecuali artis/pesohor. karena kalau melihat aktifitas update status mereka di twitter, mereka menggunakan aplikasi twitter untuk blackberry.

hal ini selain memicu bertambahnya pengguna twitter (dan juga facebook) juga memicu bertambahnya pengguna blackberry  karena stigma yang salah kaprah "kalau mau online lewat henpon ya mesti pake blackberry".

dan diperparah dengan sifat serta kelakuan orang indonesia yang suka membebek dan iri sama orang lain serta rasa ngga mau kalah.

padahal untuk online di henpon, sama sekali tidak perlu blackberry, ataupun nexianberry. atau berry berry lainnya. yang penting mobile phonenya bisa connect ke internet, entah itu via GPRS, EDGE, ataupun 3G network.

ya sudahlah, mari kita lihat aja sampai mana badai twitter ini menerpa orang indonesia.


 
11
Mar
2009
15:20

pajangan dengan tulisan "tamu harap lapor" biasanya banyak ditemui di lobby ataupun resepsionis di gedung perkantoran.
gue bilang pajangan, karena bagi sebagian orang, tulisan tersebut tidak berarti apa-apa, cuma hiasan meja si resepsionis atau sekuriti. dari pengamatan gue, "sebagian orang" tersebut kebanyakan orang yang "penting" dan "pintar". mereka menganggap tulisan tersebut membodohi dan melecehkan mereka, sehingga mereka cuekin aja.

siang ini -- di tempat klien --, gue mau ke basement, dari lantai 7.
lift berhenti di lantai 1, dan beberapa orang didalam lift keluar.
trus sesaat lift hendak menutup, tiba-tiba dua orang berjas rapih, salah satunya orang asing, masuk kedalam lift.
begitu masuk, mereka celingak-celinguk mencari tombol nomor lantai yang biasa dipencet untuk menuju lantai yang akan dituju. begitu sadar bahwa tombol tersebut tidak ada. mereka buru-buru memencet tombol pembuka pintu. untung pintu lift terbuka dan mereka segera keluar.

lift di gedung ini memang tidak ada tombol lantai di dalam lift. tapi adanya di luar. jadi, orang harus menentukan dulu lantai mana yang mereka tuju sebelum masuk ke lift dengan memencet tombol yang ada di gang - di luar lift.

kalau saja kedua orang pintar dan penting tersebut, mau me-lapor-kan keberadaan mereka, hendak kemana, lantai berapa, tentu mereka akan dipandu oleh sekuriti dengan menunjukkan apa yang mereka harus lakukan.

dan juga dengan melaporkan diri, mereka akan dapat IDcard visitor, yang akan memudahkan mereka berinteraksi dengan orang lain dan di identifikasi oleh sekuriti di lantai yang mereka tuju.
karena semua pintu dilengkapi dengan kunci elektronik yang hanya bisa dibuka dengan IDcard pegawai. jadi untuk tamu, harus dibukakan oleh sekuriti.

bahkan, jika mau ke kantor tetangga (masih di gedung yang sama) mereka harus dapat IDcard visitor khusus untuk bisa memecet nomor lantai kantor tetangga tersebut. tanpa IDcard khusus tersebut, ga bisa sampai ke lantai yang dimau, karena tombol lantai nya tidak akan bereaksi sebelum ada verifikasi magnetik dari IDcard tersebut.

gak lucu khan, udah rapih, kelihatan penting, tapi cengo' karena ga tau musti ngapain di kantor/gedung orang.

atau, mungkin diganti aja ya tulisan "tamu harap lapor" dengan "malas melapor, sesat di gedung" :)

 

Komentator

  • Bidadari Rika:  hai, ika salam kenal, ane belum punya instalgram. jadi belum[~~]
  • Rika:  Ih lucu yaaa instagram nya Pitra... dulu [~~]
  • nita:  sangat inspiratif :D umroh in ramadhan [~~]
  • nita:  semoga cepet pulih ya paket haji plus [~~]
  • nita:  semoga cepet pulih ya http://paketumrohhaji.com/ [~~]
  • Natalia:  Semoga cepat pulihnya... Fisioterapi itu memang harus rajin dijalanin ya...[~~]
  • Objek Wisata Di Bandung:  Yang namanya buah sepertinya enak tuh gan. Apalagi buah-buahn yang[~~]

Links

TagCloud