pemilu 2019 itu tinggal hitungan hari. sementara orang-orang masih sibuk ngurusin siapa yang jadi presiden, sehingga tidak fokus bahwa ada juga calon wakil rakyat yang harus dipilih ketika pencoblosan di bulan april 2019 nanti.

untuk orang yang akan menjadi wakil rakyat di dpr selama lima tahun setelah 2019, ternyata lumayan banyak yang tidak bersedia membeberkan jati dirinya. entah karena memang tidak mau, atau karena ada glitch di sistem sehingga data dirinya tidak ter-publish, atau bagaimana.

data pribadi

sebanyak 2188 dari 7992 orang caleg untuk dpr yang tidak menyerahkan data diri/tidak ada data pribadinya, atau sekitar 27%

perbandingan caleg dpr ri 2019 yang memberikan data diri

jadi, rakyat yang sudahlah tidak fokus pada pemilihan caleg, ditambah lagi tidak mempunyai informasi pribadi dari caleg caleg tersebut,
walhasil ketika terima surat suara untuk pencoblosan pemilihan anggota dpr nanti, baru ngeh kalo ternyata ada orang yang harus dipilih untuk mewakili suaranya di dpr, dan bengong bingung ketika di bilik suara.

sudahlah buta akan akan caleg, trus harus pula beli kucing dalam karung.

generasi

dari sekian ribu orang caleg yang tersedia data dirinya, gue mencoba memilah berdasarkan umur mereka. 

dan caleg dpr dari generasi generation x – orang yang lahir antara tahun 1965 dan 1976 – adalah yang paling banyak, yaitu 35,7%.
dan gue ga mengira akan ada post millenials (gen z – yang lahir dari tahun 1996) yang mencalonkan diri jadi anggota dpr.  dan lebih mengejutkan masih ada orang generasi the silent generation (lahir sebelum 1945) yang jadi calon.

generations caleg dpr

gue rasa dengan pertimbangan umur, para pemilih terutama pemilih pemula bisa merasa connected dengan caleg yang post millenials, walaupun calon tersebut masih hijau belum tahu hitam kelamnya permainan politik.

website caleg

ada baiknya para pemilih terutama yang buta sama sekali dengan caleg di daerah pemilihannya, untuk bisa mencari-cari tahu mengenai siapa aja sih mereka, para caleg yang mukanya bakal muncul di kertas suara yang bakal dicoblos nanti.

saat ini sudah lumayan banyak website yang menyediakan informasi mengenai caleg (terlepas apakah calegnya memberikan data diri atau tidak);

masing masing website mempunyai fitur yang mirip-mirip, yaitu bisa memfilter dari lokasi daerah pemilihan, partai.
dari sekian website tadi, tampaknya cuma satu yang punya fitur pencarian dengan nama, yaitu website kenali caleg dari kbr.

memang butuh waktu untuk menelusuri masing-masing caleg, tapi untuk lebih sregnya ketika nyoblos nanti, apa salahnya, waktu yang dipakai sekarang diharapkan menjadi semacam tonggak untuk waktu 5 tahun kedepan.

Another post
pencatat kehadiran
pencatat kehadiran

ada yang tahu, benda apakah yang ditampilkan di foto ini? kirain benda ini sudah musnah, ternyata masih ada yang pakai Read more

customer service by email
customer service by email

ketika lagi butuh, seakan seluruh semesta itu bersekongkol menghadang elo. gitu kira kira hecticnya gue beberapa waktu lalu. berencana membeli ebook Read more

tren akan berakhir

beberapa hal menjadi tren, namun tak lama akan tak ter'dengar' lagi.

social media para atlet
social media para atlet

penasaran apakah atlet asian games 2018 itu banyak yang punya akun social media, ternyata banyak, terutama di instagram. bahkan ada Read more

_

chart made by livegap